Rabu 23 Mar 2016 09:43 WIB

Begini Upaya Kemenag Perbaiki Katering Haji

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Achmad Syalaby
Pertemuan PPHI, penyedia pemondokan dan katering haji
Foto: MCH
Pertemuan PPHI, penyedia pemondokan dan katering haji

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) berupaya memperbaiki pelayanan katering haji. Upaya itu dilakukan lewat proses seleksi secara transparan dan akuntabel.

Komitmen tersebut ditegaskan dalam acara aanwijzing pada Senin (21/3) lalu di Gedung Serbaguna Kantor Teknis Haji yang dihadiri oleh Direktur Pelayanan Haji Luar Negeri Sri Ilham Lubis, Tim Seleksi Perusahaan Katering dan Pejabat Kantor Teknis Haji.

Ketua Tim Seleksi Perusahaan Katering, Elmiyati, menyampaikan di hadapan lebih dari 40 perusahaan penyedia katering  Makkah, Madinah dan Armina bahwa ada kebijakan baru dalam proses seleksi tahun ini yaitu dengan mekanisme rapat order. 

"Kebijakan ini diharapkan bisa menjadi sarana kompetisi para penyedia katering unutk memberikan pelayanan yang lebih baik," ungkap Elmiyati dalam keterangan resmi yang diterima Republika.co.id, Selasa (22/3).

Untuk mendapatkan perusahaan katering yang benar-benar memenuhi standar kualifikasi, Elmiyati mengatakan tim akan melakukan rangkaian kegiatan seperti proses seleksi  administrasi, kasyfiyah (pengecekan) dan negosiasi. Elmiyati berharap seluruh perusahaan yang mendaftar agar menyampaikan profil dan data-data yang dibutuhkan secara jujur. 

"Data-data tersebut selanjutnya akan dilakukan verifikasi untuk menentukan kelayakan perusahan," Jelas Elmiyati.

Dia memaparkan, bagi perusahaan yang dapat memberikan pelayanan terbaik apalagi ditambah dengan pelayanan tambahan di luar menu yang telah ditetapkan, maka perusahaan tersebut berpeluang besar ikut ditetapkan menjadi penyedia katering tahun yang akan datang. Tim juga memberi kesempatan kepada perusahaan baru untuk ikut berpartisipasi dalam penyediaan katering, namun harus melalui tahapan yang sangat selektif.

Berdasarkan hasil evaluasi tahun lalu, tim seleksi akan berupaya meminimalisir terjadinya keterlambatan dalam proses distribusi, dengan melakukan pemetaan lokasi dapur. Dengan pemetaan ini diharapkan lokasi dapur tidak terpencar dan tidak terlalu jauh dari hotel akomodasi jamaah, sehingga memudahkan dalam pendistribusian dan pengawasanya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement