Selasa 22 Mar 2016 17:08 WIB

Mengenal Al-Ma'mun, Khalifah Pengantar Puncak Peradaban Islam

Rep: Heri Ruslan/ Red: Achmad Syalaby
Bekas istana Daulah Abbasiyah di Baghdad, Irak.
Foto:

Meski begitu, pada masa kekuasaannya para ulama melakukan gerakan penentangan terhadap kebijakan Al-Ma’mun yang menerapkan mihna.

Mihna merupakan upaya dari Khalifah Al-Ma’mun pada tahun 218 H/833 M untuk memaksakan pandangan teologisnya. Salah satu kebijakan yang termasuk dalam mihna adalah ujian keagamaan, sumpah setia dan lainnya.

Lalu seperti apa sosok Khalifah Al- Ma’mun itu? Sejarawan Muslim, Al-Tabari menggambarkan sosok Al-Ma’mun sebagai pria yang bertubuh jangkung, tampan, corak kulitnya bercahaya, dan memiliki jenggot yang panjang. Sang khalifah juga dikenal amat dermawan dan pandai berorasi meski tanpa persiapan. Dia juga seorang Muslim yang taat dan pemimpin adil yang hobi berpuisi.

Sejatinya, Khalifah Al-Ma’mun memiliki nama lengkap Abu Jafar Al-Ma’mun bin Harun. Orang Barat memanggilnya dengan sebutan Almamon. Ia terlahir pada 14 September 786 M. Sang khalifah bergelar Abu Al-Abbas. Ayahnya adalah Khalifah Harun Ar-Rasyid. Sedangkan ibunya adalah seorang bekas budak yang bernama Murajil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement