REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA — ‘’Iya kami tahu banyak terjadi penipuan umrah sekarang,’’ kata seorang jamaah umrah asal Yogyakarta, yang selepas siang ini akan terbang ke tanah suci untuk menunaikan umrah. Mereka akan menumpang penerbangan 'Saudi Arabian Airlines' dari Bandara Sukarno-Hatta (Jakarta) menuju Madinah.
‘’Mereka yang gagal berangkat umrah biasanya tergiur dengan iming-iming harga murah,’’ katanya lagi.
Selepas Subuh, Ahad pagi tadi (20/3), sekitar seratus orang jamaah asal kota gudeg itu terbang ke Jakarta untuk melakukan transit sebelum terbang ke Saudi Arabia. Meskipun terlihat masih ngantuk wajah mereka tampak ceria. Tak peduli itu laki-laki atau perempuan tua maupun muda semua berwajah sumringah.
‘’Kami membayar 2.300 dolar AS per orang. Kami di tanah suci hingga Ahad depan,’’ lanjut seorang Jamaah, yang mengaku bernama Wiyadi.
Dia mengaku selama ini telah mendengar begitu banyak calon jamaah umrah gagal pergi ke tanah suci gara-gara ‘dibohongi’ biro travel yang nakal. Dia pun menyatakan mahfum bila banyak jamaah umrah asal daerah, kepergian umrahnya hanya sampai di Bandara Sukarno-Hatta.
‘’Ya saya dengar dan baca dari berita, jamaah umrah yang gagal berangkat hanya menginap di hotel yang ada di bandara dan Jakarta. Mereka berputar-putar atau berpindah-pindah dari satu hotel ke hotel lain. Alasan dari pihaktarvel umrah pun macam-macam, ada yang mengaku belum punya tiket, visa yang belum ke luar dan berbaga dalih lainnya,’’ katanya.
Melihat fakta ini maka terlihat jelas pernyataan dari pihak kementerian agama (Kemenag) yang menyatakan ribuan orang dari berbagai daerah telah menjadi korban penipuan travel umrah, telah dipahami oleh masyarakat. Dan ketika hal ini ditanyakan kepada para jamaah umrah asal Yogyakarta, mereka menyatakan pihak Kemenag segera tegas bertindak.
‘’Pemerintah harus bertindak. Bila tak ada tindakan tegas penipuan umrah akan semakin melus,’’ katanya.