REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sejumlah fashion blogger Muslim melaporkan akun Instagram mereka diretas oleh orang-orang tak bertanggung jawab dan digunakan untuk mengunggah video propaganda Donald Trump. Dilansir dari Yahoo! Style, Kamis (17/3), akun Instagram milik rumah mode hijab Australia, Hijab House, bahkan menerima ancaman serupa.
Fashion blogger Muslimah terkenal seperti Mariam Moufid dan Nabiila Bee juga mendapati akun Instagram mereka menjadi korban peretasan tersebut. Beberapa akun-akun Instagram itu dikosongkan oleh para peretas. Seperti milik Moufid dan Bee, foto-foto dari Instagram pribadi mereka dihapus dan peretas akun mereka mengancam akan menutup akun itu.
Akun milik Hijab House yang sebelumnya memiliki followers hingga 162.000 netizen, setelah diretas hanya memiliki dua followers. Diduga para pengikut tersebut dicuri oleh peretas yang teridentifikasi memiliki akun @blurryxans. Sementara akun milik Nabiila Bee, @thehijabee diretas oleh pemilik akun @blackxans.
Diketahui melalui akun @blackxans, si peretas mengancam bahwa Bee tidak akan mendapatkan akunnya lagi dengan bantuan pihak Instagram.. Peretas tersebut meminta tebusan sebesar 200 dollar pada Bee agar akhirnya dapat digunakan kembali. Beruntung, Bee masih bisa mendapatkan akunnya yang diretas tersebut.
Hijab House di sisi lain memilih jalan hukum. Perusahaan fashion tersebut meminta pihak berwajib memecahkan kasus peretasan ini.
Diduga peretas-peretas tersebut mempermainkan para fashion blogger Muslimah didasari oleh komentar calon presiden Amerika Serikat yang kontroversial tersebut. Awal Desember 2015 lalu, Trump tegas menyatakan keinginannya melalui seorang juru bicara, taipan tersebut bermaksud melarang Muslim untuk memasuki Amerika Serikat.