Jumat 18 Mar 2016 05:01 WIB

Tentara Bayaran Di Masa Kekhalifahan Islam

Tentara India di perbatasan
Foto:
Suasana Masjid Al-Azhar yang terletak di kawasan Universitas Al-Azhar di Kairo, Mesir. (Republika/Agung Supriyanto)

Namun, selain punya kemampuan tempur yang mumpuni, ternyata beberapa orang diantara para legiun bayaran, banyak mempunyai kemampuan berpikir yang tinggai. Salah seorang diantaranya adalah Jauhar. Dia adalah mantan budak Romawi keturunan Yunani Sisilia.

Ketika menaklukan Mesir, seorang Khalifah Fatimiyah, memerintahkan Jauhar (orang barat memanggilnya Jawhar) membangun kota baru, yang diberi nama Kairo (kini ibukota Mesir moderen). Batu pertama pembangunan kota itu diletakan sendiri oleh Jauhar. Selain itu, dia kemudian juga berinisiatif membangunan kota Kairo sebagai ibukota baru. Tujuan pendirian ibukota ini adalah untuk menampung administrasi pemerintahan sekaligus menjadikannya sebagai pusat markas militer. Jauhar juga kemudian mendirikan Masjid Al Azhar yang dimaksudkan pula sebagai pusat dakwah Kekhalifahan Fatimiyah.

Sedangkan, sebagai puncak restasi dari legiun bayaran ini adalah ketika mereka berhasil menguasai pusat Dinasti Abbbasiyah, yakni kota Baghdad pada tahun 1058. Salah satu hasil rampasan perang yang sempat didapatkan sebagai bukti penyerahan diri dari penguasa Baghdad saat itu adalah mendapatkan jubah peninggalan Nabi Muhammad SAW.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement