Rabu 16 Mar 2016 19:40 WIB

Ini Isi Surat Terbuka Blogger Amerika untuk Trump

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Donald Trump
Foto: EPA
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Blogger terkenal Amerika Serikat menampar kandidat presiden dari Partai Republik dengan komentarnya. Pencetus blog 'Humans of New York', Brandon Stanton, menulis surat terbuka untuk taipan kontroversial tersebut.

Dilansir dari Al-Arabiya, Rabu (16/3) Stanton yang telah memiliki pembaca setia mencapai 22 juta netizen di berbagai akun media sosialnya dengan berani melawan ujaran penuh kebencian yang disampaikan Trump dalam kampanyenya.

Stanton yang terkenal setelah meluncurkan proyek fotografinya mengenai keseharian warga New York menegaskan ia ingin tetap jauh dari lingkup politik. Namun melihat bagaimana Trump berkampanye, dan isi pidato-pidatonya yang menyulut diskriminasi membawanya pada keputusan ini. Menurutnya bicara melawan Trump bukan lagi tindakan politis, tetapi hal yang sesuai dengan moral.

"Saya melihat Anda meretweet gambar-gambar rasis, saya melihat Anda meretweet kebohongan rasis, saya melihat Anda memakan waktu 48 jam membesar-besarkan supremasi kulit putih," kritik Stanton dalam surat yang diunggahnya tersebut.

"Saya melihat Anda dengan bangga menceritakan eksekusi Muslim dengan peluru berlumur darah babi. Saya melihat Anda menyamakan para pengungsi dengan ular dan mengklaim Islam membenci kita," tambahnya.

Surat terbuka tersebut diunggah Stanton ke akun Facebooknya. Sejak diunggah Senin (14/3) lalu surat terbuka tersebut telah dibagikan kembali oleh followersnya, mencapai 860.000 kali.

"Mereka yang memerhatikan tidak akan mengizinkan Anda membentuk perwajahan baru. Anda bukan 'pemersatu'. Anda bukan 'calon presiden'," ujar blogger terkenal yang baru-baru ini mewawancarai para pengungsi dari negara mayoritas Muslim. Stanton dengan tegas mengkritik tuduhan Trump mengenai Islam yang membenci Amerika Serikat.

Kontroversi ujaran Islamofobia hanya satu dari sekian tindakan Trump. Dalam kampanye terakhirnya di Chicago, Trump bahkan mendorong para pendukungnya untuk mengkonfrontasi orang-orang yang menentangnya secara fisik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement