Rabu 16 Mar 2016 06:09 WIB

Apa dan Siapa Legenda Ilmuwan Matematika Islam

Rep: heri ruslan/muhammad subarkah/ Red: Muhammad Subarkah
Matematika (Ilustrasi)
Foto:
Soal olimpiade matematika, ilustrasi

Dunia Barat menyebutnya sebagai Algebra. Sejatinya, ilmuwan matematika, astronomi, astrologi, dan geografi kelahiran Bukhara, Uzbekistan, 780 itu bernama Muhammad Ibn Musa al-Khawarizmi. Sebagian besar hidup al-Khawarizmi didedikasikan untuk pengembangan ilmu pengetahuan di Sekolah Kehormatan yang didirikan Khalifah al-Ma'mun di Baghdad.

Sederet karya lahir dari buah pikirnya. Aljabar merupakan buku pertama karya Khawarizmi yang membahas solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Tak heran, bila kemudian dunia mendaulatnya sebagai Bapak Aljabar. Berkat jasanya pula, sistem penomoran posisi desimal terlahir.

Kontribusin  al-Khawarizmi yang begitu berdampak besar tak hanya dalam matematika. Dalam masalah kebahasaan pun, Khawarizmi begitu berpengaruh. Kata logarisme dan logaritma yang diambil dari kata Algorismi merupakan Latinisasi dari nama beliau. Nama beliau juga diserap dalam bahasa Spanyol Guarismo dan dalam bahasa Portugis Algarismo yang berarti digit.

Ilmuwan Islam yang bergelar Abu Ja'far itu, antara lain,  telah melahirkan berbagai karya, seperti; sistem nomor lewat kitabnya berjudul Mufatih al-Ulum yang diterjemahkan ke dalam bahasa Latin, De Numero Indorum. Selain itu, kitab Al-Jami wa al-Tafsir bi Hisab al-Hind, merupakan hasil pemikiran Khawarizmi.

Kitab tentang Aljabar lainnya yang ditulis Khawarizmi adalah Al-Mukhtasar Fi Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah. Kitab ini diterbitkan pada 820 M. Khawarizmi juga menulis kitab berjudul Al-Jabr wa'l Muqabalah yang membahas penggunaan secans dan tangens dalam penyelidikan trigonometri dan astronomi. Kitab yang paling fenomenal adalah Hisab al-Jabr wa al-Muqabalah.

Al-Khawarizmi merupakan sarjana matematika Islam yang diakui kehebatannya oleh sarjana Barat. G Sarton pernah menyatakan bahwa pencapaian-pencapaian tertinggi telah diperoleh oleh orang-orang Timur, terutama al-Khawarizmi. Dala pandangan Wiedmann, al-Khawarizmi adalah ilmuwan yang memiliki kepribadian yang teguh dan bijaksana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement