Selasa 15 Mar 2016 22:01 WIB

Soal Hak Wanita dalam Islam, Muslimah Amerika tak Butuh Dukungan Trump

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Donald Trump
Foto: AFP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komentar kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Donald Trump, menuai kecaman dari berbagai pihak. Dilansir dari TIME, Sabtu (12/3), para pemimpin komunitas Muslim menyatakan kritik mereka atas tuduhan taipan kontroversial tersebut.

Trump, dalam kampanyenya beberapa waktu lalu, sempat mengungkit hak wanita dalam Islam. Namun pandangannya justru mengusik banyak pihak. Trump menyatakan bahwa Islam memperlakukan wanita dengan sangat buruk.

Pemimpin komunitas Muslim dan beberapa cendekiawan menampik pandangan Trump tersebut. Komentar yang dianggap Trump sebagai langkah membela wanita itu, menurut para Muslimah, cenderung salah dan hipokrit.
 
 
Apa yang diucapkan Trump berbau misogini, tetapi sangat jauh dari apa yang terjadi dalam Islam sesungguhnya.  Komentar itu, menurut mereka, hanya memojokkan komunitas Islam. Para Muslimah merasa apa yang dikatakan Trump tidak dapat membantu mereka.
 
"Stereotip negatif yang diucapkannya (Trump, red) sesungguhnya mengundang lebih banyak kekerasan terhadap wanita Muslim, atau mereka yang tampak seperti Muslim," ujar ahli media dari ReThink Media, aktivis keamanan dan kesetaraan, Zainab Chaudary. Dia merasa komentar Trump akan semakin menyulut prasangka dan serangan terhadap Muslim.
 
Menurut Chaudary,Muslimah cenderung lebih mudah dikenali daripada pria Muslim. Terutama jika mereka mengenakan hijab. Situasi itu rawan untuk para Muslimah. Chaudary merasa Muslimah adalah yang paling sering mengalami serangan Islamofobia.
 
Presiden Dewan Hubungan Islam-Amerika (CAIR) , Sarwat Husain, menyindir Trump yang berani berkomentar mengenai hak wanita tersebut. Husain, salah satu pemimpin Muslimah tersebut, menyoroti bagaimana taipan tersebut memperlakukan istrinya sendiri.
 
"Lihat bagaimana dia muncul bersama istrinya, apakah istrinya pernah menggenggam tangan Trump? Istrinya selalu berdiri di belakang, seperti pelayan," sindir Husain.
 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement