REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Daarul Quran tengah melaksanakan program Beasiswa Tahfiz Quran untuk para mahasiswa di sejumlah daerah di Indonesia. Nantinya, mahasiswa tersebut akan dijadikan sebagai pengajar di Yayasan Tahfiz Daarul Quran setelah lulus dan hafal Alquran.
Ketua Daarul Quran Tarmizi Ashidiq mengatakan Beasiswa Tahfiz Quran terbagi menjadi dua. "Jadi ada yang beasiswanya dari awal, yaitu selama empat tahun dan ada yang sudah semester-semester akhir, kita berikan beasiswa," jelasnya pada Republika, Senin (14/3).
Karena ikatan dinas dengan Daarul Quran akan dimulai setelah mereka lulus, untuk memudahkan proses penghafalan Alquran, akan dibangun asrama Alquran. "Setelah pulang kampus, selain bisa belajar (mata kuliah), mereka juga bisa menghafal Alquran di sana," jelas Tarmizi.
Asrama Alquran tersebut akan dibangun di sejumlah daerah di Indonesia. Berdekatan dengan kampus para mahasiswa yang diberi beasiswa oleh Daarul Quran.
Selain itu, Daarul Quran juga akan menyiapkan tenaga pengajar untuk membantu dan membimbing para mahasiswa dalam menghafal Alquran. "Tenaga pengajar dari kita, karena mereka kita siapkan untuk jadi kader," kata Tarmizi.
Setelah lulus dan proses penghafalan Alquran tuntas, Daarul Quran akan langsung merekrut. "Mereka nanti harus berkomitmen untuk mengabdi," ucap Tarmizi.
Tarmizi menjelaskan, program Beasiswa Tahfiz Quran memang belum disosialisasikan secara masif. Sebab pihaknya terlebih dulu menjalin kerja sama dengan sejumlah kampus terkemuka di Indonesia guna melancarkan program ini.