Kamis 10 Mar 2016 18:57 WIB

Mahathir: Umat Islam Sedang Terpuruk

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Achmad Syalaby
Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Tutty Alawiyah (kanan) berbincang dengan Mantan Perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad disela acara Seminar Internasional menyambut Muktamar VIII 2016 dan Tasyakur Akbar Milad 35 tahun Badan Kontak Majelis T
Foto: Republika/ Darmawan
Ketua Umum Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) Tutty Alawiyah (kanan) berbincang dengan Mantan Perdana menteri Malaysia Mahathir Mohamad disela acara Seminar Internasional menyambut Muktamar VIII 2016 dan Tasyakur Akbar Milad 35 tahun Badan Kontak Majelis T

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad mengatakan, Umat Islam saat ini sedang mengalami keterpurukan. Menurut dia, hal tersebt disebabkan karena tindakan umat Islam itu sendiri.

Mahathir menuturkan, meski banyak orang yang mengaku sebagai Muslim, banyak diantara mereka yang tidak mencerminkan sikap sebagai seorang Muslim. Banyak pula dari mereka yang tidak mengamalkan perbuatan sesuai dengan ajaran Islam yang  sebenarnya.

“Apabila banyak yang melihat keburukan karena mentasnamakan Islam, maka itu bukanlah Islam yang buruk tetapi oknum manusianya ang sudah membuat citra Islam jadi rusak,” ujar Mahathir dalam acara Seminar Internasional “Islam, Keadilan dan Perdamaian: Transformasi Menuju Dunia Baru yang Berkeadilan” yang diadakan oleh Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) di Jakarta, Kamis (10/3).

Mahathir menambahkan faktor yang menyebabkan negara Islam tidak bisa bersaing dengan negara-negara barat yaitu karena umat Islam sendiri yang tidak bisa mengamalkan apa yang diperintahkan oleh agama. Islam, menurut Mahathir, bukan hanya sekadar kepercayaan, dan bukan pula hanya membicarakan tentang ibadah. Lebih jauh, Islam berbicara tentang cara hidup.

“Saya khawatir tindakan yang kita lakukan sebenarnya tidak sesuai dengan ajaran-ajaran Islam, makanya citra Islam menjadi hancur,” kata Mahathir.

Mahathir mencontohkan, Islam mengajarkan umatnya untuk saling menjaga persaudaraan dan tali silaturahim dengan sesama manusia khususnya sesama Muslim. Namun sebaliknya, yang terjadi di Timur Tengah, negara-negara yang notabene adalah negara Islam, justru saling membunuh dan menghancurkan dengan sesamanya. Bahkan, masyarakatnya pun pergi dari negara mereka dan memilih untuk menetap di negara yang bukan Islam.  

Menurut dia, hal tersebut menunjukkan bahwa mereka yang mengaku Muslim tidak menjalankan agama Islam yang sebenarnya. Karena, Islam melarang umatnya untuk saling bermusuhan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement