Rabu 09 Mar 2016 20:46 WIB

Penyebab Rasulullah Melaksanakan Shalat Gerhana

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Achmad Syalaby
Umat Muslim melaksanakan Shalat Gerhana di Masjid Istiqlal Jakarta, Rabu (9/3).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Umat Muslim melaksanakan Shalat Gerhana di Masjid Istiqlal Jakarta, Rabu (9/3).

Ada beberapa poin dari hadis itu. Pertama, Rasulullah menyebutkan kekuasaan Allah SWT. ''Teknologi hari ini kian canggih tapi kita tidak bisa menciptakan matahari. Gerhana harus jadi sarana bertafakur atas ciptaan Allah SWT,'' kata pria yang dikenal juga sebagai penulis buku-buku sejarah Islam itu.

Gerhana juga tidak punya hubungan dengan kematian seseorang. Gerhana adalah ciptaan Allah Yang Maha Kuasa yang tidak bisa dibuat manusia.

Gerhana termasuk salah satu waktu terbaik berdoa. Umat Islam tidak boleh menyepelekan doa karena berdoa adalah bagian tauhid. Ustaz Hepi menekankan agar umat Islam membiasakan berdoa karena doa adalah penghubung langsung dengan Allah SWT. Jika anak-anak meminta sesuatu, ajarkan mereka berdoa. ketika terwujud, mereka akan ingat yang mewujudkan permintaannya adalah Allah SWT.

''Tidak ada nabi yang tidak berdoa meski mereka adalah pilihan Allah SWT. Mengapa kita tidak? kita butuh Allah SWT. Semua kegiatan kita selalu punyanya doa sendiri,'' kata Ustaz Hepi.

Bertakbir saat gerhana juga bermakna mengagungkan Allah SWT. Tidak hanya lisan, tapi mengagungkan Allah SWT dalam semua hal. Masih melakukan hal makruh jadi tanda belum mengagungkan Allah SWT. Juga perintah shalat yang menghubungkan manusia langsung dengan Allah SWT.

Sementara bersedekah jadi penyempurna setelah berdoa bertakbir, dan shalat yang sifatnya vertikal. ''Sedekah merekatkan sesama, membersihkan hati dan harta. Tidak bangkrut orang bersedekah,'' ungkap Ustaz Hepi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement