Senin 07 Mar 2016 10:58 WIB

Nasaruddin Umar Ingin Masyarakat Akrab dengan Buku

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Damanhuri Zuhri
Nasaruddin Umar
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Nasaruddin Umar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Dr Nasaruddin Umar dinobatkan sebagai Tokoh Perbukuan Nasional Islamic Book Fair 2016. Mantan Wakil Menteri Agama ini mengaku tidak menyangka sebelumnya akan dikukuhakn sebagai tokoh Perbukuan Nasional.

"Tidak pernah terbayangkan, saya akan terpilih menjadi tokoh Perbukuan Nasional," ungkap Nasaruddin kepada Republika, usai Penutupan IBF 2016, Ahad (6/3).

Menurut Nasaruddin, apa yang dilakukannya selama ini semata-mata hanya untuk membuat masyarakat Indonesia menjadi akrab dengan buku. Karenanya, ia mengaku tidak pernah menolak ketika tim panitia memintanya menjadi juri untuk penilaian buku.

Nasaruddin mengimbau para penerbit supaya jangan pernah berhenti menerbitkan buku meski dalam gelombang perekonomian seperti apapun.  Sebab, buku adalah syarat untuk mencapai bangsa yang besar. Tanpa buku, Indonesia tidak akan bisa bersaing dengan negara lain.

Nasaruddin berpendapat gelaran IBF dapat memicu tingginya minat baca masyarakat khususnya umat Islam. Menurut dia, IBF merupakan pameran buku terbesar di Indonesia yang harus didukung semua pihak.

"Kita berharap dalam kondisi seperti apapun, IBF dapat terus diadakan setiap tahunnya. Kalau perlu tingkatkan hingga ke tingkat internasional," tutup Nasaruddin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement