REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUT -- Malaysia menginginkan kebangkitan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI). Ditunggunya OKI kembali berjaya ialah karena banyak Muslim yang merasa organisasi Islam tersebut gagal memenuhi harapan-harapan yang dituntut oleh umat Islam. Dilansir dari The Star, Sabtu (5/3), hal tersebut diungkapkan perwakilan Malaysia untuk OKI.
Perdana Menteri Malaysia, Seri Najib Tun Razak menyatakan harapannya terhadap OKI dalam sebuah wawancara. Razak berharap konferensi tinggi organisasi tersebut di Istanbul, Turki, April mendatang dapat membawa hasil positif yang menguatkan OKI.
"Kami ingin melihat kebangkitan OKI," ujar Razak. "Akan ada konferensi tinggi di Istanbul April mendatang yang akan saya hadiri. Kami mengharapkan adanya hasil positif yang muncul dari pertemuan tersebut."
Konferensi OKI mendatang dijadwalkan memuat pula sesi luar biasa selama dua hari. Sesi tersebut akan membahas mengenai Palestina serta Al-Quds Al-Sharif yang akan diadakan di Jakarta mulai Ahad (6/3) esok. Al-Quds Al-Sharif menunjuk pada Kota Yerusalem.
Razak menjawab pula mengenai konflik regional di Timur Tengah, kelompok teroris ISIS, dan bagaimana negara-negara Islam lain dapat belajar hidup dalam damai dan kesejahteraan. Menurutnya, solusi dari semua masalah yang membebani komunitas Muslim dapat ditemukan dalam Islam itu sendiri, sebagai agama yang mengajarkan kebaikan. Walau banyak tantangan, penting untuk berpegang pada nilai-nilai dan memastikan mereka yang mengeksploitasi isu sensitif ditangani sesuai dengan hukum.
Terkait ISIS, Razak menyatakan Malaysia sepenuhnya akan bertindak seperti Arab Saudi dan negara-negara berpandangan sejenis. Malaysia memastikan akan menghadapi ancaman ISIS menggunakan kekuatan yang diperlukan.