Selasa 01 Mar 2016 17:31 WIB

IPIM Serukan Umat Islam Shalat Gerhana

Rep: marniati/ Red: Damanhuri Zuhri
Gerhana matahari total
Foto: Reuters
Gerhana matahari total

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Persaudaraan Imam Masjid (IPIM) menyerukan agar umat Islam melaksanakan shalat gerhana pada saat gerhana matahari total 9 Maret mendatang.

Ketua IPIM, Prof Dr KH Mustafa Ali Yakub mengatakan dengan melaksanakan shalat gerhana maka dapat mempertebal keimanan dan mendekatkan diri pada Allah.

“Selain itu gerhana ini juga merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah. Jadi gerhana terjadi bukan karena hidup atau matinya seseorang. Tapi karena kekuasaan Allah SWT,” ujar Mustafa Ali Yakub saat ditemui di kediamannya Senin (29/2).

Ia menjelaskan, anjuran untuk melaksanakan shalat gerhana juga merupakan perintah Nabi Muhammad SAW. Nabi Muhammad SAW memerintahkan agar umat Islam melaksanakan shalat gerhana pada saat terjadinya gerhana. Baik gerhana bulan ataupun gerhana matahari. Dan bukan memukul genderang atau sejenisnya pada saat terjadinya gerhana.

Menurut pakar hadis ini, saat ini masih banyak umat Islam yang tidak mengetahui tata cara pelaksanaan shalat gerhana. Shalat gerhana dilakukan pada saat gerhana mulai terjadi hingga selesainya gerhana tersebut. Namun jika gerhana sudah selesai dan belum melaksanakan shalat maka tidak perlu diqada.

Ia menerangkan, shalat gerhana dilaksanakan sebanyak dua rakaat. Bedanya dengan shalat yang lain yaitu setiap satu rakaatnya terdapat dua rukuk. Setelah selesai rukuk pertama baca bismilllah lagi. Dalam melaksanakan shalat gerhana Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan agar memperbanyak istigfar, tahmid dan bersedekah.

Jika shalat gerhana dilakukan secara berjamaah di masjid-masjid, maka dalam khotbahnya disampaikan kepada jamaah shalat gerhana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, bertaubat dan menjauhi maksiat.

Ia melanjutkan, jika mengikuti sunnah Rasulllah SAW, maka imam dan khatib tidak dibedakan. Selama ini budaya Indonesia imam dan  khatib beda. Namun jika sesuai tuntunan rasul maka imam dan khatib satu orang.

 

“Jadi hikmahnya untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT karena Allah yang bisa menghalangkan matahari sehingga tidak terlihat. Suatu saat Allah SWT juga bisa menjatuhkan matahari dan bulan. Kekuasaan Allah itu semuanya,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement