Senin 29 Feb 2016 09:29 WIB

Pesantren Diminta Berlari Perkuat Posisi di Internet

Presiden Joko Widodo (tengah) menyapa santri saat mengunjungi Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (14/1).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo (tengah) menyapa santri saat mengunjungi Pondok Pesantren Al Mizan Jatiwangi, Majalengka, Jawa Barat, Kamis (14/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pondok pesantren harus mampu memanfaatkan internet dengan mengoptimalkan website dan media sosial dalam memperluas syiar Islam serta pendidikan ke masyarakat.

Pimpinan Pondok Pesantren Darunnajah, KH Sofwan Manaf mengungkapkan, pondok pesantren harus memperkuat posisi di internet."Internet menembus batas dan waktu, pondok pesantren harus berlari sekarang untuk memperkuat posisi pesantren di internet. Karena kita mempunyai modal kuat santri yang menguasai bahasa asing," kata Sofwan dalam siaran pers, Senin (29/2).

Ia mengatakan, lokasi pesantren di Indonesia kebanyakan tidak berada di daerah perkotaan, karenanya website menjadi hal wajib yang harus dimiliki setiap pondok pesantren. Untuk mewujudkan itu, dia menjelaskan, pesantren memerlukan tim yang dapat mengoperasikan website dan media sosial.

Mendorong penguatan pondok pesantren berbasis internet ini Ponpes Darunnajah, menggelar pelatihan bertema "Optimalisasi Website dan Media Sosial untuk Forum Pesantren Alumni Gontor dan Darunnajah" yang diikuti sekitar 24 pondok pesantren di Indonesia."Pelatihan ini telah berlangsung di Ponpes Darunnajah, Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta pada 21-24 Februari lalu," katanya.

Pelatihan tersebut menghadirkan narasumber yang berkompeten di bidangnya, antara lain, Mustafa Zahir (webmaster), Deni Rusman (Praktisi internet marketing), Wildan (fotografi), Hariqo Wibawa (Direktur Eksekutif Komunikonten), dan Didi Suhaedi (film maker).

"Tidak hanya menggunakan website dan media sosial, peserta pelatihan juga diajarkan membuat konten, praktek menggunakan drone, dan aero photography," kata Sofwan.

Direktur Ekeskutif Komunikonten, Hariqo Wibawa Satrian menyampaikan, hal utama yang diperlukan terkait optimalisasi website dan media sosial adalah komitmen dari pimpinan pesantren.

"Kesadaran optimalisasi internet untuk website dan media sosial sudah merata, tinggal komitmen untuk aksi nyata saja. Komitmen ini turunannya nanti adalah pembentukan tim media pesantren yang mengelola website dan media sosial, pelatihan pembuatan konten, manajemen dan lainnya," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement