Jumat 26 Feb 2016 14:20 WIB

Empat Keuntungan Bergaul dengan Alquran

Anak-anak tuna netra mencoba membaca Alquran digital indek braille yang baru didapatkannya, dari Yayasan Baitul Al Khairiyah bekerjasama dengan Kuwait Internasional Bank Al Dawli via International Islamic Charitable Organization, di Bandung, Senin (22/2)
Foto:
Penghafal Alquran atau hafiz melantunkan ayat suci di kompleks makam Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, Sabtu (26/12).

Hidup bersama Alquran adalah kenikmatan tiada tara. Lalu, bagaimana cara mendapatkannya? Langkah pertama adalah membacanya (tilawah). "Orang-orang yang telah Kami berikan al-Kitab mereka senantiasa membacanya dengan sebenar-benarnya bacaan (haqqut tilawah), mereka itulah orang-orang yang beriman kepadanya..." (QS al-Baqarah [2]: 121).

Haqqut tilawah dalam ayat tersebut adalah berfungsinya lisan, akal, dan hati ketika melantunkan Alquran. Lisan berfungsi dengan baik ketika mampu menartilkannya. Berfungsinya akal adalah dengan memahami isi ayat yang dilantunkan. Sedangkan, berfungsinya hati adalah dengan merenungkan nasihat-nasihat yang terkandung di dalamnya.

Dikisahkan, Imam Rafi'i bin Mahran pernah menderita penyakit akalah, yaitu sejenis tumor tulang pada bagian lutut. Satu-satunya cara untuk menghilangkan penyakit tersebut adalah dengan mengamputasi kaki. Waktu itu dokter menawarkan khamr untuk meredam rasa sakit tatkala proses amputasi dilakukan. Namun, Imam Rafi'i menolak dan ia mengatakan, "Aku punya obat yang lebih mujarab dari apa yang engkau tawarkan kepadaku. Datangkan saja kepada saya seorang qari."

Selanjutnya ia berkata, "Dokter, apabila ayat Alquran tengah dilantunkan dan Anda melihat muka saya memerah dan mata saya terbelalak, itulah saat yang tepat untuk memotong kaki saya."

Ketika qari melantunkan ayat-ayat Alquran, memerahlah muka serta terbelalaklah mata Imam Rafi'i. Khususnya, saat ia mendengar ayat yang berisi peringatan serta ancaman Allah SWT, Imam Rafi'i merasakan seolah-olah ancaman itu ditujukan pada dirinya. Saat itulah, dokter mulai memotong urat-urat serta menggergaji tulang kakinya. Subhanallah, tidak terdengar satu pun keluhan yang keluar dari mulut lelaki saleh ini.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement