Rabu 24 Feb 2016 07:47 WIB

Muslim AS akan Dirikan Masjid dari Lahan Bekas Gereja

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Esthi Maharani
Muslim AS
Foto: islamicblog.co.in
Muslim AS

REPUBLIKA.CO.ID, ILLINOIS – Komunitas Muslim di Palos Park, Illinois, Amerika Serikat (AS) berencana mendirikan sebuah masjid di atas lahan bekas gereja yang terbengkalai. Lahan yang berlokasi di 12300 Street 80th Avenue itu sudah dibeli pihak Perhimpunan Muslim Amerika sejak Desember 2015. Demikian dilansir Chicago Tribune, Selasa (23/2).

Namun, penolakan tetap datang melalui selebaran, kiriman surat kaleng bernada ancaman terhadap komunitas Muslim. Meskipun lahan itu sudah dibeli secara legal, komunitas Muslim tetap merasa khawatir akan keamanan hak mereka beribadah.

Salah seorang warga Muslim setempat, Omar Najib (72 tahun) menduga, penolakan tersebut datang dari kalangan yang fanatik.

“Mereka bisa saja mengganggu siapa pun, jadi wajar saja,” kata Omar Najib kepada Chicago Tribune, Selasa (23/2).

Tensi Islamofobia di kota-kota besar Illinois, semisal Chicago, dinilai cukup besar. Menurut juru bicara Dewan Hubungan Islam-Amerika, Ibrahim Hooper, label Islamofobia sering menyelimuti persoalan-persoalan semisal tata ruang kota.

Salah seorang pelaku demonstrasi, NJ, menunjukkan tulisan “Hentikan Pembangunan Masjid” dan “Kalau Sampai Masjid Dibangun, Walikota Harus Lengser”. Bahkan, sekelompok orang yang menyebut diri Kristen telah berdemonstrasi menolak pembangunan masjid.

“Dulu memang ada protes, tapi hanya bisik-bisik. Ini sekarang terang-terangan (menolak masjid),” kata Ibrahim Hooper.

Dia menambahkan, insiden Prancis dan San Bernardino kian menambah tinggi tensi anti-Muslim. Apalagi, jelang pemilihan presiden AS, beberapa kandidat seperti Donald Trump melontarkan pernyataan yang dinilai merendahkan Muslim.

Sebelumnya, pada 2000, komunitas Muslim Illinois memulai upaya untuk membangun sebuah masjid di lokasi bekas gereja itu. Namun, dewan kota waktu itu justru menolaknya dan malah menawarkan 200 ribu dolar AS terhadap komunitas Muslim setempat untuk membeli kembali lahan.

Belakangan, walikota saat itu, Dean Koldenhoven, melakukan veto lantaran kebijakan membeli balik lahan itu dinilai akan menyinggung perasaan Muslim. Atas keputusan itu, Dean Koldenhoven dianugerahi penghargaan John F Kennedy Profile pada 2002.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement