REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Ketua Umum Ikatan Alumni Al-Azhar Internasional, Grand Syekh Al-Azhar Mesir, Prof Ahmed Al-Thayyed, memaparkan agenda utama kunjungannya ke berbagai negara, termasuk Indonesia.
Syekh Al-Azhar tersebut memberi penjelasan usai meresmikan nama Pusat Studi Qur’an (PSQ) yang dipimpin oleh M Quraish Shihab di Gedung PSQ, Pondok Cabe, Tengerang Selatan, Selasa (23/1).
Syeikh Al-Azhar menjawab, salah satu program utamanya adalah mengirim pesan perdamaian kepada dunia internasional, tidak hanya dalam dunia Islam tapi juga di luar dunia Islam. “Ini juga untuk memadamkan api peperangan di titik yang berpotensi menimbulkan peperangan di antara mereka,” katanya didampingi M Quraish Shihab dan ulama lainnya.
Terkait dengan peresmian nama PSQ tersebut, dia sudah menandatanganinya. Karena itu, ia juga merasa memiliki tanggung jawab untuk mengawal dan ikut serta dalam membangun bidang pusat studi Alqur’an yang sudah berumur 10 tahun tersebut.
Ia menambahkan, di dalam Alquran seringkali ditemukan ayat-ayat yang berbicara tentang hidup damai dan toleransi antarumat beragama. Kata dia, ada ayat yang menjelaskan bahwa Allah tidak melarang kita untuk berbuat baik dan berbuat adil kepada orang-orang di luar umat Islam, selama mereka tidak melakukan penyerangan.
“Dan itu yang harus dipegang teguh bahwa kepada umat yang berbeda kita pun harus menjaga sikap yang adil, sehingga tidak merugikan pihak yang lain,” ucapnya.
Dalam rangkaian kunjungan Syekh Al-Azhar ke Indonesia ini berlangsung sejak 22 Februari sampai 26 Februari mendatang. Dalam kunjungannya ke gedung PSQ yang belum rampung tersebut, dia didampingi oleh sejumlah anggota Majelis Hukama Al-Muslimin yang dipimpinnya, mantan menteri Wakaf Mesir Prof Mahmud Hamdy Zakzouk, sejumlah petinggi di Al-Azhar, Duta Besar, dan Korps Diplomatik Kedutaan Besar Mesir di Jakarta.