REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA — Amerika Serikat ingin bekerja sama dengan negara-negara Asia Tenggara untuk kalahkan ekstremisme. Menurut Presiden Amerika Serikat Barack Obama, negara mayoritas Muslim seperti Malaysia, Indonesia, dan Brunei Darussalam memberikan contoh ajaran Islam terbaik. Hal tersebut disampaikan Obama pada Selasa (16/2), seperti dilansir dari Channel News Asia.
“Suara mereka, saya pikir, sangat penting bagi kita untuk memenangkan perang ideologi besar melawan ISIS yang hendak merekrut anak-anak muda di negara-negara Muslim,” ujar Obama dalam wawancara.
Ditemui di Pertemuan Amerika Serikat-ASEAN, California, Obama sempat menyampaikan saat ini Amerika Serikat bukan berperang melawan agama, tetapi dengan kelompok berpandangan sesat dan membawa nama agama sebagai pembenaran.
Obama juga menyatakan kekhawatiran atas meningkatnya Islamofobia di Amerika Serikat. Menurutnya hal itu tidak diragukan lagi adalah konsekuensi propaganda ISIS. Apa yang disebarkan kelompok radikal itu telah menumbuhkan ketakutan.
“Dan rasa takut merupakan bahaya. Ketika seseorang ketakutan, seringkali mereka mulai menggeneralisir,” lanjutnya.
Dia menyadari beberapa politisi mencoba menggunakan kesempatan ini. Salah satunya calon presiden dari Partai Republik, Donald Trump. Pernyataan kontroversial Trump segera tersebarluas mengenai larangan Muslim masuk ke Amerika Serikat. Namun menurutnya pernyataan anti-Muslim politisi hanyalah teknik publikasi.
Obama menambahkan mayoritas warga Amerika sangat paham untuk tidak berprasangka. Mereka, menurut Obama, mengerti manusia dinilai dari perilaku dan bukan dari keyakinan. Warga Amerika paham Islam adalah agama yang damai.