REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Imam Besar Masjid Istiqlal Nasarudin Umar memiliki misi untuk menjadikan Masjid Istiqlal sebagai paru-paru spiritual dan rumah besar umat Islam di Indonesia.
Untuk merealisasikannya, Badan Pelaksana Pengelola Masjid Istiqlal (BPPMI) siap menyokong misi Nasarudin dengan membuka diri kepada semua pihak yang memiliki misi serupa, termasuk untuk memakmurkan Masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut.
Ketua BPPMI Muzamil Basyuni mengatakan pada dasarnya, semua umat Muslim, baik yang tergabung dalam ormas, yayasan, lembaga, atau anggota masyarakat sekali pun, diperkenankan menggunakan fasilitas Istiqlal untuk kegiatan-kegiatan keagamaan yang hendak mereka gelar.
Dia menjelaskan, hal tersebut harus terlebih dulu menaati mekanisme dan prosedur yang ditetapkan BPPMI. Antara lain, membuat surat permohonan kepada Ketua BPPMI, menjelaskan waktu dan tujuan kegiatan yang direncanakan, melampirkan nama-nama pengurus ormas, yayasan, atau lembaga, serta memenuhi kewajiban infak sesuai kesepakatan bersama.
Menurut Muzamil, yang terpenting adalah, kegiatan tersebut tidak membawa misi-misi atau kepentingan tertentu. “Apalagi tidak sejalan dengan misi, visi, Masjid Istiqlal. Tidak ada alasan bagi BPPMI untuk mendukung kegiatan yang hendak mereka laksanakan,” jelasnya pada Republika.co.id, Jumat (19/2).
Kendati demikian, sesuai dengan misi Nasarudin yang ingin menjadikan Masjid Istiqlal sebagai rumah besar umat Muslim di Indonesia, Muzamil akan terus berupaya dan bekerja sama dengan semua pihak. Termasuk menggandeng ormas-ormas Islam, untuk turut bernaung di bawah atap Istiqlal.
Muzamil mengaku hendak mengajak ormas-ormas Islam untuk mengatur langkah strategis dan solutif guna memakmurkan. Tidak hanya Masjid Istiqlal, tapi juga masjid-masjid yang berada di lingkungan mereka masing-masing. Menurut dia, kegiatan-kegiatan yang memakmurkan masjid di lingkungan masyarakat juga penting dilakukan. “Agar mereka juga tidak mudah terpengaruh oleh ajaran-ajaran yang bertolak belakang dengan ajaran Islam,” tuturnya.