REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Komisi VIII DPR RI Ledia Hanifa Amalia mengatakan sejak tahun lalu DPR mendorong berbagai maskapai penerbangan untuk ikut serta dalam tender penerbangan haji. Mengingat, selama ini yang berhasil mendapatkan tender adalah Garuda Indonesia dan Saudi Airlines sehingga terkesan dimonopoli.
Dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi VIII DPR RI dan maskapai penerbangan hanya dua maskapai yang bersedia hadir yakni Air Asia Indonesia dan Qatar Airways. Keduanya pun belum pernah mendapatkan undangan ikut serta dalam tender terbuka penerbangan haji.
"Kami berharap maskapai penerbangan dapat hadir agar kami dapat melakukan komparasi harga terkait penentuan biaya haji," ujar dia kepada Republika.co.id, Senin (15/2).
Anggota Komisi VIII Achmad Fauzan harun mengatakan pihaknya selalu mempertanyakan Kemenag yang selalu memakai Garuda Indonesia dan Saudi Airlines dalam penerbangan haji. Sehingga pihaknya berharap mendapatkan saran dari maskapai penerbangan lain agar perusahaan yang memenuhi persyaratan dapat ikut serta dalam tender tersebut.
Kemenag sebelumnya mengakui hanya ada lima maskapai penerbangan yang mengajukan penawaran. Dari lima maskapai tersebut hanya dua yang memenuhi syarat.Dia berharap tahun ini ada lebih dari dua maskapai penerbangan yang dapat ikut serta. Sehingga terjadi pemerataan dalam melayani penerbangan haji.