Senin 28 Apr 2025 15:53 WIB

Ini Jumlah Pembagian Penumpang Tiga Maskapai yang Layani Jamaah Haji Indonesia

Jamaah haji Indonesia akan berangkat ke Tanah Suci menggunakan tiga maskapai.

Rep: Fuji E Permana/ Red: Muhammad Hafil
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief saat pelepasan dan pemberangkatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi ke Tanah Suci di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (28/4/2025).
Foto: MCH 2025
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief saat pelepasan dan pemberangkatan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi ke Tanah Suci di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Senin (28/4/2025).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Jamaah haji Indonesia akan berangkat ke Arab Saudi menggunakan tiga maskapai, di antaranya Saudi Airlines, Garuda Indonesia Airlines dan Lion Mentari Airlines. 

Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief menyampaikan bahwa persiapan layanan haji di dalam negeri sudah dilakukan. Pertama terkaitkan persiapan transportasi udara di Tanah Air.

Baca Juga

"Kami akan menggunakan tiga maskapai yaitu Garuda Indonesia, Saudi Airlines dan Lion Mentari Airlines," kata Hilman saat Rapat Dengar Pendapat yang digelar Komisi VIII DPR RI, Senin (28/4/2025).

Ia menerangkan, Garuda Indonesia akan melayani sekitar 90.933 jamaah haji yang berasal dari embarkasi Aceh, Medan, Solo, Balikpapan, Makassar, Lombok dan sebagian embarkasi Jakarta Pondok Gede.

Sementara, Saudi Airlines akan melayani sekitar 102.182 jamaah haji yang berasal dari embarkasi Batam, Palembang, Jakarta atau Bekasi, Kertajati, Surabaya dan sebagian embarkasi Jakarta Pondok Gede.

"Adapun maskapai Lions Mentari Airlines akan melayani sebanyak 11.762 jamaah yang berasal dari embarkasi Padang dan Banjarmasin," ujar Hilman.

Terkait dengan pemvisaan jamaah haji reguler, Dirjen PHU Kemenag RI menyampaikan, hingga Ahad (27/4) pukul 21.00 WIB terdapat sebanyak 211.145 dokumen jamaah yang telah masuk ke dalam sistem, dari angka tersebut sebanyak 180.890 telah dilakukan proses request visa. Sebanyak 161.428 data jumlah telah tervisa.

Kemenag juga menyampaikan ada beberapa provinsi yang mungkin akan melakukan perpanjangan pelunasan sebagai buffer terhadap kemungkinan adanya jamaah yang membatalkan diri. Tren membatalkan diri atau trend gagal berangkat itu rata-rata 800 sampai 1200 orang.

Karena itu bagi provinsi yang belum memiliki cadangan yang cukup atau terlalu pas-pasan, Hilman menyarankan, harus diantisipasi bila pada saat pelaksanaan operasional keberangkatan haji ada yang mengundurkan diri, maka bisa sudah siap dengan penggantinya.

"Kami sudah berkoordinasi dengan beberapa provinsi diantaranya Banten mungkin akan menambah (waktu perpanjangan pelunasan), kemudian Sumatera Selatan dan mungkin juga Gorontalo," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement