Kamis 11 Feb 2016 16:40 WIB

Ciri Sebaik-baiknya Pemimpin Menurut Rasulullah

Imam Masjidil Haram memimpin shalat berjamaah

Ia menjadi pemimpin yang mencintai warganya sehingga warganya pun mencintainya. Ia pun mendoakan kebaikan makmumnya sementara makmumnya pun mendoakan kebaikannya. Bukan sebaliknya yang saling membelakangi, saling merugikan, bahkan saling menghujat.

Rasulullah SAW mengingatkan di dalam sabdanya, "Sebaik-baik pemimpin kalian ialah orang-orang yang kalian mencintai mereka dan mereka pun mencintai kalian, juga yang kalian mendoakan kebaikan untuknya dan ia pun mendoakan kebaikan untuk kalian. Sedangkan, seburuk-buruk pemimpin kalian ialah orang-orang yang kalian membenci mereka dan mereka pun membenci kalian, juga yang kalian menghujatnya dan dia pun pun melaknat kalian." (HR Muslim dari Auf bin Malik).

Itu semua karena pada hakikatnya kepemimpinan adalah amanat, titipan, kepercayaan dari Allah Yang Maha Kuasa kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendakinya. Maka, tidak heran kalau apa yang menjadi beban penderitaan umat, Rasulullah SAW sebagai pemimpin tertinggi ikut merasakannya.

Hingga Allah pun menyebutkan di dalam ayat-Nya, "Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasih lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin." (QS at-Taubah [9]: 128).

Ayat ini mendorong jiwa para pemimpin untuk selalu sehati dan memiliki solidaritas yang tinggi terhadap umat atau rakyatnya. Ia pun selalu menyertai masyarakat dalam menghadapi berbagai kesulitan dan problematika sehari-hari.

Adanya sikap yang merakyat, kasih sayang, dan menginginkan kebaikan warga yang menjadi amanahnya adalah sifat-sifat utama yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Sehingga, ia mendapat keutamaan di dunia dan keselamatan di akhirat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement