Rabu 10 Feb 2016 14:53 WIB

Tiga Fakta tentang Syam, Tanah Warisan Para Nabi

Rep: Marniati/ Red: Achmad Syalaby
Warga Suriah berjalan di antara puing-puing bangunan setelah serangan udara dari pasukan rezim
Foto:
Masjid Umayyah di Kota Damaskus, Suriah.

Muhammad Syafii Antonio dalam bukunya yang berjudul Encyclopedia of Islamic Civilization menyebutkan, menurut sebuah cerita nama Syam atau Sham atau Sam diambil dari kata Syem yang menurut keyakinan sebagian orang adalah putra tertua Nabi Nuh. 

Namun, dalam perkembangan selanjutnya, kata Syam tidak hanya dinisbatkan pada kawasan yang kini disebut Damaskus, tapi menjadi nama wilayah yang meliputi Suriah, Palestina, Yordania, dan Lebanon. Keseluruhan wilayah tersebut, menurut beberapa pakar geografi dinamakan Suriah Raya.

Guru besar filsafat Universitas Marist, New York, Joshua Marka, seperti dikutip dari ancient.eu, mengungkapkan nama Suriah dulunya dikenal  sebagai Eber Nari (seberang sungai). Nama Eber Nari dirujuk dalam Alkitab dari Ezra dan Nehemia serta laporan oleh ahli-ahli Taurat dari raja-raja Asyur dan Persia.

Beberapa ahli sejarah juga menyebutkan nama Suriah muncul setelah Kekaisaran Asyur jatuh pada 612 sebelum Masehi (SM). Tapi, pada masa ini bagian barat Suriah masih disebut Asyur. Penyebutan nama Suriah baru dikenal pada masa Kekaisaran Seleukus.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement