Senin 08 Feb 2016 10:12 WIB

Jejak Islam di Bumi Naga

Masjid Huaisheng (Memorial Mosque) di Kota Guangzhou, Cina.
Foto:

Islam di Cina kental dengan muatan lokal. Kondisinya mirip dengan di Indonesia terutama wilayah Jawa. Desain masjid atau rumah-rumah hunian Muslim Cina mengambil budaya setempat.

Warna merah, kuning dan bahkan kepercayaan terhadap unsur yin dan yang juga diyakini umat Islam. Muslim Cina masih menghormati dan bahkan meyakini kepercayaan leluhur. Arsitektur masjid misalnya. Kubahnya dibuat model Cina.

Pada pintunya terdapat tabir tipis dari plastik sebagai pencegah bala. Bagi masyarakat Cina, terlarang pintu yang menghadap ke depan. Biasanya pintu dibuat agak berliku. Dan jika langsung menghadap depan akan ada tirai yang menghalangi.

Sebuah perbedaan yang bisa disaksikan secara kasat mata adalah bahwa Muslim tinggal berkelompok. Ini memudahkan mereka mencari makanan halal. Hanya di perkampungan Muslim kita bisa mendapatkan daging dan makanan halal lain.

Di tempat lain makanan halal sulit ditemukan. Buku-buku agamapun ditulis dalam bahasa Han.

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement