REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Yayasan Dompet Dhuafa (DD) membentuk perseroan terbatas dengan brand Dompet Dhuafa Social Enterprise (DDSE). Presiden Direktur DDSE, Ismail A. Said, mengatakan badan usaha ini dibentuk karena melihat perkembangan keberlanjutan layanan serta kerjasama dengan banyak pihak termasuk kalangan korporasi yang kian meningkat.
Sejak diresmikan pada 2013 lalu, Ismail mengaku pertumbuhan bisnis dari beberapa unit usaha yang berada di bawah payung DDSE semakin menguat dan menggembirakan. Penguatan pertumbuhan itu bahkan telah mampu menempatkan DDSE sebagai fasilitator terwujudnya segitiga emas sinergi yakni mitra korporasi, pemerintah dan masyarakat.
“Kami percaya segitiga emas sinergi ini tetap berjalan berdampingan dan bekerja secara harmonis satu sama lain,” ujar Ismail dalam acara Sosialisasi Unit Bisnis DDSE, Selasa (26/1).
Sejak digagas pada 2005, perusahaan telah bersinergi dengan sejumlah kalangan dan sejumlah perusahaan lainnya baik skala nasional maupun internasional dalam berbagai kegiatan pembangunan ekonomi masyarakat. Unit-unit bisnis yang berada di bawah naungan DDSE terdiri dari Corporate Social Responsibility (CSR) Fokus, DD Travel, DD Medika, DD Konstruksi, DD Niaga dan Wasila Nusantara.
Ismail memaparkan saat ini modal mendirikan DDSE sepenuhnya berasal dari DD. Namun, apabila setiap unit bisnis dapat berkembang dengan baik maka saham akan dijual kepada masyarakat karena pada dasarnya DDSE diperuntukkan bagi masyarakat.
“DD akan memegang saham sebanyak 55 persen dan sisanya akan dijual ke masyarakat,” kata Ismail.
Selain itu, sebanyak 25 persen dari keuntungan yang dihasilkan keseluruhan unit bisnis ini nantinya akan digunakan oleh DDSE untuk mengembangkan modal. Sementara, 75 persen keuntungan akan diserahkan kepada masyarakat.
Ismail memaparkan, sementara ini unit usaha yang paling produktif yaitu CSR Fokus dengan capaian omset 15 miliaar, DD Medika dengan capaian omset 10 miliar, dan DD Konstruksi dengan capaian omset 5 miliar.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
