REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Silaturahmi Nasional Kiai/Pimpinan Pesantren Alumni Gontor Dalam Rangka Kesyukuran 90 Tahun Gontor, dilakukan di Siti Hotel, Tangerang, pada 22 - 24 Januari 2016. Dalam pembahasan Sabtu (24/1), sejumlah tokoh membahas peran media sebagai sarana penghubung pesantren dan dunia.
"Jadi santri harus menjadi generasi upload, sehingga tidak jadi penonton saja," kata Pemimpin Redaks sebuah stasiun televisi nasionali, Nurjaman Mochtar, Sabtu (24/1).
Nurjaman mengatakan jutaan pengguna akun media sosial bertebaran di dunia, termasuk Indonesia. Sementara arus informasi tidak henti-hentinya bermunculan. Di samping itu, kemajuan teknologi membuat semua orang dapat melihat informasi di dalam perangkat gawai yang dimiliknya.
"Santri harus aktif sehingga tidak hanya menyerap informasi, namun juga harus memberikan informasi," kata dia.
Menurutnya, orang-orang yang dapat memilah informasi dengan baik, maka mereka adalah orang yang berakal sehat. Alhasil, janganlah hanya membuat larangan atau membatasi, misalnya terhadap anak-anak dan diri sendiri. Sebab kalau melarang mereka bermain internet, maka siapa pun mereka itu --khusunya para santri-- maka ia akan berada pada situasi yang tertinggal.
"Maka dalam soal komunikasi di era saat ini, para santri diharapkan ikut mengisi berbagai konten media massa dengan ilai-nilai yang baik. Dan dalam hal ini jeas menuntut kreatifitas," tutur dia seraya mengatakan era digital tidak bisa dicegah kedatangannya, bahkan kini posisinya sudah berada persis di depan mata semua oran.