Sabtu 23 Jan 2016 06:53 WIB

Masjid Istiqlal Jadi Paru-Paru Spiritual Indonesia

Rep: syahruddin el-fikri/c23/ Red: Damanhuri Zuhri
Menlu AS John Kerry (melambai) mengunjungi Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, ditemani Imam Besar masjid itu, KH Ali Mustafa Yakub (ke tiga kiri), Ahad (16/2).
Foto:
Pelantikan Nasaruddin Umar sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal, kata Nasaruddin, merupakan amanah yang cukup berat. Ia berharap bisa melaksanakan amanah tersebut dengan baik. “Mohon doanya, semoga saya bisa melaksanakan dan menjalankannya dengan baik dan amanah,” ungkapnya.

Ia mengatakan, memiliki beberapa misi dan program terkait citra yang harus terpancar dari Masjid Istiqlal. Ia mengaku terkejut atas penunjukan yang tiba-tiba dan tanpa pemberitahuan terlebih dulu dari Menteri Agama. “Saya kaget dan merasa bukan orang yang terbaik untuk jadi imam besar Masjid Istiqlal,” papar mantan Dirjen Bimas Islam Kemenag itu.

Menurutnya, ada tokoh atau ulama yang lebih baik dan lebih berwawasan dibanding dirinya. Untuk menjadi Imam Besar Masjid Istiqlal, kata dia, tidak hanya diperlukan pengetahuan agama Islam yang luas, tapi juga dibutuhkan wawasan kebangsaan dan pemerintahan yang cukup.

Meski begitu, Nasaruddin bertekad untuk melaksanakan tanggung jawab posisi imam besar dengan sebaik-baiknya. “Ini amanah yang sekarang harus saya emban,” ucapnya.

Nasaruddin menuturkan, Menag memang pernah menawarkannya untuk mengisi posisi imam besar Masjid Istiqlal yang kala itu hampir berakhir masa baktinya. “Waktu itu kami sedang dalam perjalanan menuju Gorontalo. Tapi, ketika ditawarkan, saya bilang pada Pak Menteri bahwa saya bukan orang terbaik untuk menjadi imam besar,” ucapnya.

Menag yakin, Nasaruddin mampu mengemban amanah barunya sebagai Imam Besar Masjid Istiqlal. “Saya percaya, Saudara akan mampu melaksanakan tugas dan pengabdian sebaik-baiknya serta amanah, guna mengembangkan, membangun, memakmurkan Masjid Istiqlal demi bangsa dan negara,” kata Lukman.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement