Rabu 20 Jan 2016 17:00 WIB

Pemuda Muslim Timur Tengah: ISIS Cederai Nilai-Nilai Islam

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
ISIS
Foto: VOA
ISIS

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Riset Zogby melaporkan, mayoritas pemuda Muslim di Timur Tengah dan Afrika Utara menganggap keberadaan ekstremis seperti ISIS mencederai nilai-nilai Islam yang sesungguhnya.

Survei tersebut diadakan di Moroko, Mesir, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain, Kuwait, Yordania, dan Palestina pada Oktober dan November 2015 tersebut mengumpulkan opini dari 5.374 responden pria dan wanita berusia 15 - 34 tahun.

Lebih dari 90 persen responden asal Uni Emirat Arab dan Moroko menjawab kelompok-kelompok ekstremis telah mencemari ajaran Islam. Senada dengan jawaban dari 83 persen responden di Mesir, serta lebih dari 60 persen responden asal Bahrain dan Yordania.

Sementara 55 persen responden Palestina dan Saudi Arabia menganggap kelompok-kelompok radikal seperti ISIS mengubah ajaran Islam dan memperlihatkan kesan buruk pada ajaran-ajaran Islam yang sesungguhnya.

Ada pula pendapat-pendapat yang menyatakan kemunculan ekstremis dipengaruhi oleh pemerintahan yang korup, represif, dan tak mampu memenuhi tuntutan masyarakatnya. Situasi itu dianggap pula telah mendorong orang-orang bergabung ke kelompok-kelompok ekstremis.

"Mayoritas responden di tiap negara menyatakan agama tak perlu diubah, melainkan cara agama disampaikan oleh pengikutnya yang harus dibuat lebih relevan," ujar CEO Zogby, James Zogby, seperti dilansir al arabiya, Rabu (20/1). 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement