Rabu 13 Jan 2016 15:22 WIB

Mengapa Penistaan Agama Terjadi Beruntun?

Rep: Retno Wulandhari/ Red: achmad syalaby
Yunahar Ilyas
Foto: ROL
Yunahar Ilyas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak kalangan ulama menilai penistaan terhadap agama yang akhir-akhir ini terjadi secara beruntun bukan karena faktor khilaf atau ketidaksengajaan. Anggapan tersebut juga disetujui oleh Ketua PP Muhammadiyah Yunahar Ilyas.

Yunahar menduga kasus-kasus penistaan tersebut sengaja dirancang oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab. "Ini bukan sebuah keteledoran biasa," ujar Yunahar saat dihubungi Republika, Rabu (13/1). 

Dengan adanya kasus penistaan ini, menurut Yunahar, kesabaran umat Islam sedang diuji. Kata Yunahar, rentetan kasus penistaan ini bertujuan untuk memacing kemarahan umat Islam. 

Jika terpancing, lanjut Yunahar, maka itu akan dijadikan pembenaran stigma bahwa umat Islam mudah marah dan suka bertindak anarkis. Pada akhirnya, Islam menjadi tersudutkan dan tidak bisa berkembang. Secara otomatis, hal tersebut dapat merugikan dakwah Islam. "Stigma seperti ini harus dilawan," tegas Yunahar.

Yunahar mendesak pemerintah agar bertindak sigap dalam melindungi agama dari segala bentuk penistaan. Selama ini, kasus-kasus penistaan hanya diselesaikan secara kekeluargaan dengan cara memaafkan. Meskipun dimaafkan, kata Yunahar, seharusnya hukum tetap harus dijalankan untuk memberi efek jera sehingga kasus serupa tidak terulang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement