Senin 11 Jan 2016 18:21 WIB

Catatan Wisatawan Muslim Soal Mercusuar Alexandria Lebih Akurat

Mercusuar Alexandria
Mercusuar Alexandria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dari sekian banyak catatan yang ditinggalkan oleh wisatawan Muslim mengenai bentuk dan ukuran mercusuar, ada satu catatan yang cukup akurat mengenai ukuran dan bentuk mercusuar tersebut. Catatan berasal dari wisatawan Andalusia, Abu Hamid al-Gharnati. Ia mengunjungi Alexandria pertama kali pada 1110 dan kembali lagi pada 1117.

Al-Gharnati menggambarkan bangunan mercusuar ini memiliki tiga tingkatan. Tingkat pertama berbentuk persegi. Tingkat kedua berbentuk segi delapan, dan tingkat ketiga berbentuk bulat. Keseluruhan bangunan tersebut dibuat dari batu pahat. Di atas mercusuar terdapat cermin dari besi Cina berukuran 364 cm.

(Baca: Catatan Masa Lalu Mercusuar Alexandria)

Cermin itu digunakan untuk mengamati pergerakan kapal yang datang dari Laut Tengah (Mediterania). Jika kapal yang datang adalah kapal musuh maka penjaga mercusuar akan menunggu sampai kapal tersebut mendekat ke Alexandria. Ketika kapal sudah cukup dekat, cermin akan diarahkan ke sudut tertentu untuk mengintensifkan sinar matahari lalu diarahkan pada kapal musuh, sehingga kapal akan terbakar.

Cerita tentang cermin di Mercusuar Alexandria juga disampaikan penulis Okasha El Daly dalam bukunya yang berjudul Egyptology: The Missing Millenium: Ancient Egypt in Medieval Arabic Writings. Selain berfungsi membimbing kapal ke pelabuhan, El Daly sepakat bahwa cermin tersebut juga memiliki fungsi lain, yakni sebagai perangkat sistem peringatan dini untuk mengamati kapal-kapal jauh sebelum tiba di pantai Mesir.

(Baca Juga: Gambaran Mercusuar Menurut Ahli Geografi Islam)

Namun, penulis Arab Ibnu Hawqal tidak setuju dengan penjelasan tersebut. Menurutnya, cermin itu merupakan alat observatorium untuk mempelajari astronomi.

Berbagai sumber juga menyebut, kubah di atas Mecusuar Alexandria dicat dengan bahan kimia khusus, sehingga ketika matahari terbenam cat itu akan menyemburatkan cahaya yang menerangi sebagian besar wilayah Kota Alexandria.

Sumber: Pusat Data Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement