Senin 11 Jan 2016 17:26 WIB

Catatan Masa Lalu Mercusuar Alexandria

Kota Alexandria
Kota Alexandria

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mercusuar Alexandria atau Pharos Alexandria adalah sebuah mercusuar yang dibangun pada abad ketiga SM di Pulau Pharos, dekat Kota Iskandariyah (sekarang disebut Alexandria), Mesir.

Tinggi bangunan ini diperkirakan mencapai lebih dari 115 meter. Selama berabad-abad, mercusuar ini ditahbiskan sebagai bangunan tertinggi ciptaan manusia. Karena itu, pada masa lalu, mercusuar ini termasuk salah satu dari tujuh keajaiban dunia kuno.

Enam bangunan lain yang dinobatkan sebagai keajaiban dunia pada masa itu adalah Piramida Agung Giza, Taman Gantung Babilonia, Patung Zeus di Olympia, Kuil Artemis di Efesus, Mausoleum Mausolus, dan Kolosus di Rodos. Berada di bibir pantai, Mercusuar Alexandria dibangun untuk memandu kapal saat melalui labirin gundukan pasir. Tanpa mercusuar, perjalanan kapal-kapal menuju pelabuhan Alexandria bisa menjadi petaka.

Mercusuar ini dilengkapi cermin perunggu yang dipoles secara khusus untuk memantulkan sinar matahari ke laut pada siang hari dan api dinyalakan pada malam hari. Mercusar Alexandria dibangun pada masa pemerintahan Ptolemeus I (367-283 SM) dan anaknya Ptolemeus II Philadelphus (285 -246 SM). Adapun perancang bangunan ini adalah Sostratus dari Snidus.

Sejumlah catatan menyebut, Sostratus dihalang-halangi oleh Ptolemeus untuk menorehkan namanya di tubuh bangunan ini. Meski demikian, Sostratus tetap mengukirkan namanya pada mercusuar ini, tepatnya di bagian bawah bangunan.

Nama Sostratus juga terukir dalam sebuah prasasti. Disebutkan dalam prasasti itu, ''Sostratus, anak Dexiphanes dari Cnidia membaktikan bangunan ini untuk para dewa, pelayar, dan penjelajah.''

Sejumlah catatan di masa lalu menyatakan, mercusuar yang menjulang lebih dari 100 meter ini dapat dilihat dari jarak 56 km. Beberapa sumber juga menyebut, Mercusuar Alexandria dibangun menggunakan batu berwarna muda.

Sementara, bangunannya terbagi menjadi tiga bagian, yakni bagian segi empat yang berada tepat di bawah teras utama, bagian tengah yang terdiri atas delapan sisi, serta bagian atas. Sementara, arca dewa laut, Poseidon, didirikan di puncaknya.

Namun, sayang seribu sayang, bangunan megah yang berasal dari zaman kuno ini akhirnya runtuh akibat guncangan gempa hebat pada 1303 M dan 1323 M.

Sumber: Pusat Data Republika

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement