Kamis 07 Jan 2016 10:30 WIB

Kisah Febby, Taubatnya Sang Muncikari

Rep: Hanan Putra/ Red: achmad syalaby
Pelacuran (ilustrasi).
Foto:
Komunitas Great Muslimah

Puncak cobaan Febby pun datang. Tak lama setelah ia melahirkan, bayinya yang malang akhirnya meninggal dunia karena kelainan paru-paru. Tak hanya itu, Febby juga  divonis menderita radang rahim dari dokter. Ia jadi makin terpuruk.

"Di titik itu, saya nonton tv. Acaranya Great Muslimah Teteh Febrianti Almira sedang di interview. Saya langsung hubungi kontak person yang ada di bawahnya itu setelah beres acara," ujarnya.

Febby datang langsung ke acara menemui beberapa pengurus Komunitas Great Muslimah (KGM). Batinnya yang dahaga langsung tercerahkan dengan hangatnya sambutan pengurus KGM.

"Alhamdulillah, tidak ada penghakiman dari mereka. Mereka menerima saya dengan sangat baik. Memang kalau orang dari masa suram itu butuhnya penerimaan dulu. Akhirnya saya dibimbing untuk berubah. Hijrah saya dimulai dari situ," paparnya.

Febby punya lingkungan baru dari teman-temannya yang baik dan shalehah. Ia terus aktif, karena selama bergabung di KGM, dahaga batinnya selalu terobati. Setelah 1,5 tahun aktif di KGM, ia diangkat menjadi salah seorang pengurus. Ia dipercaya menangani bidang pembentukan dan konseling. Sering sekali ia menerima curhatan dan menangani kaum wanita yang juga ingin hijrah seperti dia.
"Setelah hijrah, saya tidak ingin orang-orang bernasib seperti saya. Mudah-mudahan tidak ada yang seekstrem saya. Tapi kalaupun ada, mari sama-sama kita berbenah. Masih ada waktu," ucapnya.

sumber : Harian Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement