Selasa 05 Jan 2016 22:31 WIB

Ini Dampak Kebijakan Eksploitatif Bangsa Eropa di Afrika

Pemandangan Cape Town, Afrika Selatan, dari atas.
Foto: flickr
Pemandangan Cape Town, Afrika Selatan, dari atas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kebijakan kolonial yang eksploitatif ini meninggalkan sejumlah kerugian. "Ada eksploitasi besar-besaran di Afrika yang menyebabkan penipisan sumber daya, eksploitasi tenaga kerja, perpajakan yang tidak adil, kurangnya industrialisasi, larangan perdagangan antar-Afrika, dan pengenalan model tanaman satu jenis," kata Vincent B Khapoya.

Selain itu, masyarakat juga mengalami perampasan tanah dan transfer kekayaan mineral dari Afrika ke Eropa. Kolonialisme di belahan dunia manapun selalu menyisakan trauma sejarah yang sukar dihapus.(Baca: Dahulu Bangsa Afrika Lebih Superior dari Eropa)

Kerugian yang dialami bukan hanya kerusakan sumber daya alam, melainkan juga kegamangan identitas orang jajahan. Persaingan antaretnis terus bergema dalam konflik pascakemerdekaan di Afrika. Konflik ini di satu sisi merupakan warisan Inggris, yang melakukan kontrol lewat implementasi kebijakan pemerintahan tidak langsung 'indirect rule'.

Ehiedu E G Iweriebor dari Hunter College, New York, dalam "The Colonization of Africa menulis, sistem administrasi lokal yang dikenal sebagai aturan tidak langsung ini dijalankan dengan bekal aliansi yang sudah ada sebelumnya antara Inggris dengan penguasa lokal.

Keterasingan dan terganggunya pola otoritas tradisional Afrika selama berpuluh dekade masa kolonial juga membuat normalnya tatanan sosial lebih sulit. Penciptaan batas-batas buatan telah menjadi awal penderitaan rakyat di sejumlah negara Afrika karena konflik politik atas klaim teritorial.

(Baca: Bangsa Eropa Sebarkan Gagasan Afrika Benua Gelap)

Terakhir, penghancuran budaya dan nilai-nilai Afrika melalui pengenalan agama asing dan serangan terhadap nilai-nilai Afrika telah berkontribusi menciptakan mentalitas lemah dan hilangnya kepercayaan diri kulit hitam. Hal ini masih tampak jelas jejaknya, yang ditandai maraknya kasus-kasus rasisme.

Kendati demikian, kita tidak bisa menutup mata atas beberapa sisi positif yang didapat masyarakat Afrika dengan kehadiran peradaban Barat modern di sana. Pertama, pengenalan sistem kedokteran Barat, yang telah mendukung tingkat kelangsungan hidup orang-orang Afrika. Kedua, pengenalan pendidikan formal. Ketiga, warisan infrastruktur, seperti jalan, rel, pelabuhan, telepon, listrik, dan sistem birokrasi. Meski, sisi destruktif yang didapat atas perilaku eksploitatif Eropa terhadap Afrika sangat tidak sebanding.

(Baca Juga: Tiga Motif Bangsa Eropa Kuasai Afrika)

Kekuatan kolonial Eropa mulai goyah seiring menguatnya paham nasionalisme dan kemerdekaan yang satu persatu diraih negara dunia ketiga pada abad ke-20. Kini, semua negara di Afrika telah meraih kemerdekaan. Tapi, kemiskinan masih menjadi bagian dari rakyat Afrika. Stereotip dan rasisme warisan kolonial begitu sukar dihapus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement