Senin 04 Jan 2016 12:16 WIB

Tiga Penyakit yang Mengintai Jamaah Umrah

Jamaah haji berjalan kaki menuju lokasi melontar jumrah di Mina.
Foto: AP/Mosa'ab Elshamy
Jamaah haji berjalan kaki menuju lokasi melontar jumrah di Mina.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengajar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM dr Ary Fahrial Syam mengidentifikasi tiga penyakit yang timbul selama ibadah umrah dalam suhu udara ekstrim tersebut.

Ari memaparkan, ketiga jenis penyakit itu antara lain penyakit yang kambuh karena udara yang dingin, antara lain asma (sesak nafas), pilek alergi (rinitis alergi), sinusitis serta alergi kulit karena udara dingin.

Jenis penyakit kedua adalah penyakit yang timbul langsung akibat udara dingin seperti kulit menjadi kering, kulit telapak kaki menjadi pecah-pecah, timbul pecah-pecah pada bibir dan kadang kala timbul mimisan.

"Jika paparan udara dingin terus berlangsung akan terjadi penurunan suhu tubuh atau hipotermia yang akan mengancam jiwa jamaah umrah," jelasnya, Senin (4/1).

Sedangkan jenis penyakit terakhir adalah yang tidak terjadi secara langsung sebagai akibat udara dingin, seperti jamaah yang tertular batuk-pilek dari teman sekamarnya yang kebetulan mempunyai alergi dan terinfeksi sehingga dapat menularkan kepada yang lain.

Sementara jamaah yang mempunyai risiko tinggi gangguan kesehatan karena cuaca dingin, yaitu mereka yang berusia lanjut, mempunyai penyakit diabetes, gangguan jantung dan pembuluh darah serta jamaah yang mempunyai masalah dengan tiroidnya.

Untuk itu, Ari menyarankan jamaah harus menutupi badan kita agar udara dingin yang menyengat agar tidak langsung kontak dengan kulit, bisa dengan menggunakan jaket yang dapat menutupi seluruh tubuh kita.

"Usahakan untuk menggunakan pakaian berlapis gunakan tutup kepala tambahan, kaos kaki tebal dan sarung tangan selama berada di luar. Diusahakan selalu untuk menggunakan pakaian yang kering dan bersih," katanya.

Dia mengingatkan bahwa udara dingin yang menyengat dan langsung kontak dengan kulit akan menyebabkan kulit menjadi kering oleh karena itu harus selalu mengolesi lotion pada kulit tangan dan telapak kaki agar kulit tidak mengering dan tidak menimbulkan luka.

Selain itu, lanjutnya, dianjurkan juga guna minum yang cukup untuk mencegah para jamaah jatuh ke dalam dehidrasi atau kekurangan cairan yang akan memperburuk kesehatan akibat udara dingin tersebut.

"Untuk mencegah para jamaah terpapar dengan udara dingin di luar masjid, sebaiknya memang diatur agar saat shalat Zuhur dan Ashar para jamaah tetap menunggu saja di masjid," katanya.

Sebelum shalat, jamaah sudah makan terlebih dahulu atau jika memungkinkan di antara waktu shalat Zuhur dan Ashar dapat keluar masjid untuk makan, atau para jamaah umrah tetap berada di masjid selama waktu setelah Ashar dan Maghrib dilanjutkan waktu Isya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement