Kamis 31 Dec 2015 02:23 WIB

Survei: Hak Umat Muslim di AS Kurang Diperhatikan

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Karta Raharja Ucu
Kelompok Muslim Amerika Serikat mengampanyekan anti Islamofobia
Foto: world bulletin
Kelompok Muslim Amerika Serikat mengampanyekan anti Islamofobia

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON DC -- Berdasarkan hasil survey yang dilakukan Associated Press (AP) dan Pusat Riset Opini Nasional Amerika Serikat, warga Negeri Paman Sam menilai lebih penting melindungi kebebasan beragama bagi penganut Kristen daripada Muslim.

Dalam survei yang dirilis pada Rabu (30/12), mayoritas responden menyebut sangat penting bagi AS untuk menjaga kebebasan beragama secara umum. Tetapi, hasil survei bercabang ketika ditanyakan tentang hak suatu agama secara spesifik.

Sebanyak 82 persen responden mengatakan, penting untuk menjaga kebebasan beragama umat Kristiani. Sementara untuk Islam, terdapat 61 persen responden menyatakan hal serupa.

Sekitar 70 persen responden menilai penting kebebasan beragama bagi Yahudi dan 67 persen bagi penganut kepercayaan agama Mormon. Preferensi untuk hak-hak beragama Kristen juga lebih tinggi dari Islam ketika diuji pada responden lintas partai.

Sebanyak 88 persen dari Partai Republik mengatakan penting untuk melindungi hak-hak orang Kristen, sementara hanya 60 persen mengatakan hal yang sama untuk umat Islam. Di antara Partai Demokrat, 83 persen responden mengatakan, penting untuk melestarikan kebebasan beragama Kristen dibandingkan dengan 67 persen yang mengatakan hal sama bagi umat Islam.

Direktur Pusat Kebebasan Beragama Institut Newseum Charles Haynes mengatakan, hasil survey menunjukkan ketidaksepahaman mendasar tentang definisi kebebasan beragama.  "Masyarakat dalam tradisi berbeda dengan komitmen ideologis berbeda akan mengartikan kebebasan beragama secara berbeda," ujar Haynes sepertik dikutip dari The Hill.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement