Kamis 31 Dec 2015 01:48 WIB

Tengku Zulkarnain: Toleransi Bukan Campur Aduk Agama

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Teguh Firmansyah
Wakil Sekertaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnaen
Foto: ROL/Fian Firatmaja
Wakil Sekertaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia (MUI), Tengku Zulkarnaen

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Wakil Sekretaris Jendral Majelis Ulama Indonesia (MUI) Tengku Zulkarnain akan menyampaikan pentingnya penguatan tauhid dalam Dzikir Nasional Republika 2015. Tengku merupakan salah satu penceramah dalam agenda rutin yang digelar Republika setiap malam pergantian tahun.

"Saya tahun ini ingin menekankan pentingnya penguatan tauhid dan aqidah umat," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (30/12).

Tengku mengatakan, saat ini kerap tumbuh budaya sinkretisme di masyarakat. Menurutnya, umat seolah digiring bahwa dengan beribadah bersama adalah toleransi.  "Toleransi dalam Islam itu bukan sinkretisme (pencampuran agama atau aliran)," kata Tengku.

Tengku mengatakan, dalam bertoleransi umat Islam tidak perlu mengurusi agama lain. Begitu pula agama lain tidak perlu mengurusi Islam. Akan tetapi, hal itu bukan berarti umat antaragama tidak menjaga kerukunan. Ia mengimbau, masyarakat untuk sadar bahwa Indonesia adalah negara bersama.

"Jadi harus dijaga bersama, jaga keutuhan dan perdamaiannya. Hidup sejuk di negara yang memang sejuk ini," ujar Tengku.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement