REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lelaki kelahiran Bantul, 37 tahun lalu, itu telah menjajaki Islam selama 13 tahun sejak 1997. Pada 4 Mei 2010, Yanuar memutuskan masuk Islam.
Ia terlahir dari keluarga Ka tolik. Semula, bapak ibu Yanuar memeluk Islam. Mereka sama-sama pindah agama pada masa remaja akibat pengaruh kerabat yang menganut Katolik. Sebagian besar keluarga bapak ibu Yanuar tetap Muslim.
Lelaki yang berprofesi guru itu berasal dari latar belakang eksakta. Sebelum masuk Islam, Yanuar mengaku taat menganut Katolik. Ia sudah dibaptis sejak kecil dan rajin ke gereja. Semasa masih Katolik, dia benci dengan Islam.
Lelaki itu kuliah di jurusan Pen didikan Kimia Universitas Negeri Yogyakarta. Mem pelajari ilmu-ilmu alam membuat Ya nuar merasa sudah paling pintar dan mampu. Menurut dia, IPA adalah ilmu yang tiada bandingannya.
Kebencian pria bernama lengkap Alfonsus Yanuar Sigit Suraja ini terhadap Islam mulai surut pada 1997. Pasalnya, suatu hari dia jatuh sakit dan terbaring lemah di RS Panti Ra pih Yogyakarta. Pada titik itu, Yanuar merasa betapa dia hanya makhluk yang lemah.