Selasa 29 Dec 2015 06:51 WIB

Tahun Duka Penyelenggaraan Ibadah Haji

Rep: damanhuri/ Red: Muhammad Subarkah
 Crane proyek perluasan masjid yang jatuh di Masjidil Haram, Makkah, Sabtu (12/9).   (Reuters/Mohamed Al Hwaity)
Jamaah haji mengenakan masker saat berjalan di kota suci Makkah.

Tiga hari sebelum jatuhnya crane di Masjidil Haram (11/9), Kota Makkah dan Jeddah, Arab Saudi, dilanda badai pasir cukup besar dan disusul hujan.

Bahkan, akibat badai pasir yang terjadi menjelang Maghrib itu, dua pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut jamaah haji Indonesia mendarat darurat di Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah.

"Ada dua pesawat, yakni JKG 27 dan SUB 42, yang terpaksa dialihkan ke Bandara Madinah," kata Kepala Daerah Kerja Bandara Jeddah-Madinah PPIH Arab Saudi, Nurul Badruttamam kepada Republika di Jeddah, Arab Saudi, Selasa (8/9) malam.

Seharusnya, kata Nurul, pesawat dengan nomor penerbangan GA 7274 yang membawa jemaah haji asal Provinsi DKI Jakarta itu mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz (KAA) Jeddah pada pukul 19.10 waktu Arab Saudi. Sedangkan, pesawat SUB 42 dengan nomor penerbangan SV 2505 semula dijadwalkan mendarat di Jeddah pada pukul 19.35 WAS.

Seluruh penumpang kloter JKG 27 mendarat di landasan Bandara AMAA Madinah dalam kondisi selamat. Penumpang tidak diturunkan dan tetap berada di dalam pesawat menunggu diberangkatkan kembali ke Bandara KAA Jeddah.

"Alhamdulillah semua penumpang akhirnya tiba di Jeddah walaupun harus lebih dulu didaratkan di Madinah," kata Kepala Seksi Kedatangan dan Pemulangan Jamaah Daker Bandara Jeddah-Madinah Edayanti Dasril Munir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement