Kamis 24 Dec 2015 20:41 WIB

Muslimat NU Diminta Berdakwah Bahaya Miras

Muslimat NU
Muslimat NU

REPUBLIKA.CO.ID, MOJOKERTO -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa meminta Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Timur melakukan dakwah bahaya minuman keras (keras) dan pergaulan bebas, terutama kepada remaja.

"Sabtu (19/12), sudah selesai peta baru dakwah Muslimat NU di Surabaya. Memang pembaruan harus dilakukan, karena kalau Hablum Minallah dan Hablum Minanas sudah bagus kita masih punya PR (pekerjaan rumah), karena kenyataannya di lapangan banyak ditemukan kehamilan dan kelahiran yang tidak diinginkan," kata Khofifah usai Pelantikan Pimpinan Cabang Muslimat NU Mojokerto di Jawa Timur, Kamis (24/12).

Tingginya angka kehamilan tidak diinginkan, ia mengatakan banyak memicu penggunaan obat peluntur kehamilan di kalangan perempuan yang justru meningkatkan angka kelahiran tidak diinginkan.

"Saya dikirimi foto oleh Prof Nasaruddin Umar dengan anak perempuan yang diberi nama sama dengan saya dan mengalami disabilitas karena ibunya gunakan obat peluntur kehamilan sehingga justru kelahirannya tidak normal," ujar dia.

Kondisi ini, ia mengatakan menjadi PR bagi Muslimat NU bahwa dakwah yang dilakukan harus bisa sampai kepada masyarakat. "Kadang ini tidak jadi fokus dakwah kita. Makanya peta baru dakwah yang bisa kuatkan konstruksi sosial di masyarakat".

Ia mengatakan tiga tahun lalu di Kota Mojokerto ada 13 remaja yang meninggal karena meminum miras oplosan. Akibat mengkonsumsi miras oplosan ada juga remaja yang mengalami buta permanen. "Ini juga jadi PR kita, kasus ini banyak terjadi di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Sedangkan HIV/AIDS terbanyak kedua di Jawa Timur diketahui di Jombang, maka jelas dakwah Muslimat NU perlu peta baru," ujar dia.

Penyebaran HIV/AIDS dari akibat penggunaan jarum suntik sejak 2005 menurun, tapi jumlahnya justru meningkat karena perilaku seksual yang menyimpang, kata Khofifah. "Zina dan alkohol jelas haram, tapi kenapa masalah sosial ini justru banyak ditemui di tempat yang seharusnya tidak banyak terjadi masalah tersebut. Makanya kita perlu keluarkan peta dakwah Muslimat NU yang baru," tegas Menteri Sosial yang juga menjadi Pimpinan Pusat Muslimat NU.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement