REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memberangkatkan sebanyak 40 penjaga masjid di ibukota untuk melaksanakan ibadah umrah.
"Tahun ini ada 40 penjaga masjid yang kami berangkatkan untuk umrah. Tapi saya meminta supaya kegiatan ini terus dijalankan setiap tahun," kata Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (18/12).
Selain diselenggarakan setiap tahun, pria yang lebih akrab disapa Ahok sehari-hari itu juga meminta agar kegiatan tersebut tidak hanya dilakukan pada tingkat kecamatan, tetapi juga tingkat kelurahan.
"Saya ingin supaya tahun depan, kegiatan ini tidak hanya digelar untuk para penjaga masjid di tingkat kecamatan saja, tetapi juga bagi penjaga-penjaga masjid di tingkat kelurahan," ujar Ahok.
Di sisi lain, mantan Bupati Belitung Timur itu meminta kepada para penjaga masjid untuk aktif melakukan pendataan wilayah di sekitar masjid, terutama apabila ada lahan yang ingin diwakafkan.
"Coba tanya-tanya kepada warga sekitar, kalau-kalau ada tanah yang ingin diwakafkan. Kalau ada, nanti akan kami beli. Kemudian, kami manfaatkan sebagai Ruang Publik Terbuka Ramah Anak (RPTRA)," tutur Ahok.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama, Ketua Dewan Masjid DKI Jakarta Thabroni mengungkapkan 40 penjaga masjid yang diberangkatkan itu berasal dari lima wilayah DKI Jakarta dan satu kabupaten.
"Tahun ini, kami dapat jatah 40 marbut dengan total anggaran sebesar Rp1,8 miliar. Sebelumnya, ada 54 orang yang ikut seleksi. Namun, hanya 40 orang saja yang lolos, disesuaikan dengan jumlah kuotanya," ungkap Ahok.
Rencananya, dia menambahkan seluruh penjaga masjid dari lima wilayah kota dan kabupaten tersebut akan diberangkatkan ke Tanah Suci mulai 22 hingga 30 Desember 2015.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
