Jumat 18 Dec 2015 08:02 WIB

Jumlah Negara Peserta World Muslimah Award Bertambah

Eka Shanty (kiri) saat memaparkan program World Muslimah Foundation
Foto: Republika/Hazliansyah
Eka Shanty (kiri) saat memaparkan program World Muslimah Foundation

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah peserta ajang World Muslimah Awards (WMA) tahun 2015 terus bertambah. Tercatat hingga Kamis (17/12) kemarin, jumlah peserta yang terdaftar mencapai lebih dari 200 orang.

Eka Shanty, Founder & President World Muslimah Foundation mengatakan, mereka yang terdaftar berasal dari 17 negara seperti Iran, Mesir, Lebanon, USA, UK, Italia, Palestina, Turki, Israel, Tunisia, Australia serta Indonesia.

"Total dari country sebanyak 17 negara, kalau by numbers sekitar 200 lebih. Terbanyak memang dari Indonesia, kemudian kedua datang dari Egypt dan UK," kata Eka kepada Republika.co.id.

Hal ini dikatakan Eka merupakan hal yang menggembirakan. Sebab peserta datang dari ragam negara dan cakupannya juga lebih luas. Ia optimistis target 30 negara dapat terpenuhi.

Lebih lanjut dikatakan Eka, tingginya antusiasme muslimah dari berbagai negara disebabkan sejumlah faktor. Selain nama World Muslimah Awards yang telah mendunia, juga film dokumenter dari WMA yang tayang di BBC World beberapa waktu lalu.

"Ada film dokumenter tentang WMA yang dibuat BBC tahun 2014 lalu, dan kemarin ditayangkan kembali secara global pada 6 Desember. Jadi salah satunya dampak dari itu," ujarnya.

Para peserta juga disebut Eka datang dari latar belakang yang beragam.

"Makanya agak surprise, peserta banyak dari negara berkembang dan maju. Selain demand yang meningkat tajam, kualitas peserta juga bagus-bagus," kata dia.

Ia mencontohkan peserta dari Houston, Amerika Serikat, yang merupakan seorang engineer di bidang minyak. Selain itu ada juga peserta yang berprofesi sebagai pelukis, pembuat film dan lainnya.

"Ini semakin menguatkan bahwa WMA mencari wanita muslimah yang inspiratif dan memiliki passion terhadap kepedulian serta memiliki kontribusi terhadap perdamaian, kemanusiaan, pendidikan, sains, politik, wirausaha sosial, olahraga, seni dan budaya," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement