REPUBLIKA.CO.ID, MICHIGAN -- Sebuah sekolah Katolik di Michigan, Amerika Serikat menyediakan ruang ibadah untuk siswanya yang Muslim. Langkah ini ditentang sejumlah orangtua murid. Para orangtua merasa ruang ibadah tersebut dapat merusak pendidikan agama anak-anak mereka di sekolah.
Kepala Sekolah Brother Rice High School, John Birney, mengakui bahwa ia mendapat banyak protes dari para orangtua melalui pesan e-mail. Namun demikian, meski mendapat banyak penolakan, John Birney mengaku tetap menyediakan dan mempertahankan ruang ibadah bagi siswanya yang beragama Islam.
Bahkan, John Birney mengatakan memberikan ruang ibadah untuk siswa non-Katolik sejalan dengan pendidikan yang diajarkan di sekolah. "Jika ada siswa non-Katolik yang bertanya apakah mereka memiliki tempat untuk beribadah? Maka jawabannya adalah ada," kata John Birney seperti dilansir Haffingtonpost.com, Selasa (16/12).
Menurutnya, saat ini ada sekitar 650 siswa yang merupakan non-Katolik. Selama ini, tidak ada siswa yang mengeluh dengan keberadaan ruang ibadah bagi siswa non-Katolik.
"Para siswa yang bersekolah di Brother Rice sudah menerima kenyataan bahwa kita harus hidup saling berdampingan baik dengan sesama agama mapun antaragama," kata salah satu siswa Brother Rice, John Everly.
Ruang ibadah bagi siswa non-Kristen tidak hanya terdapat di Sekolah Broter Rice. Beberapa tahun yang lalu, sebuah sekolah Katolik di Ontario, Kanada, juga menyediakan sebuah ruang ibadah bagi siswa Muslim.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
