REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) akan menggelar muktamar pada 11 hingga 13 Desember mendatang. Pengamat politik Islam dari UIN Syarif Hidayatullah Ali Munhanif menyatakan ICMI harus menonjolkan teknokratiknya sebagai organisasi thinkthank yang berperan besar dalam perpolitikan Indonesia.
"Sudah saatnya dan sudah lama sekali orang-orang mengharapkan bahwa ICMI harus mendefinisikan kembali peran ICMI sebagai thinkthank, sebagai organisasi strategis yang terlibat dalam pengambilan kebijakan publik," tuturnya kepada Republika.co.id, Jumat (4/12).
Menurutnya, ICMI yang memiliki ciri khusus sebagai penghimpun kaum menengah terpelajar Muslim ini, tidak dapat berkiprah secara apa adanya selayaknya ormas-ormas Islam lain seperti NU dan Muhammadiyah. Karena dalam masa yang cukup lama ICMI terlalu melekat dengan identitas politik rezim tertentu.