Kamis 03 Dec 2015 22:15 WIB

Kesimbangan Cita Rasa Masjid Raya Sabilal Muhtadin Banjarmasin

Rep: Heri Purwata/ Red: Agung Sasongko
Masjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin
Foto: Wikipedia
Masjid Sabilal Muhtadin Banjarmasin

REPUBLIKA.CO.ID, BANJARMASIN -- Ketua Takmir Masjid Raya Sabilal Muhtadin, KH Rusdiansyah Asnawi, mengatakan bangunan masjid terdiri atas bangunan utama dan menara. Bangunan utama luasnya 5.250 meter persegi yang terdiri atas ruang ibadah lantai 1 seluas 3.250 meter persegi, dan lantai 2 luasnya 2.000 meter persegi. Sedangkan menara ada lima, yaitu satu menara setinggi 45 meter dan empat menara masing-masing tingginya 21 meter.

Pada bagian atas bangunan ada kubah berdiameter 38 meter yang terbuat dari aluminium sheet calcolour berwarna emas yang ditopang susunan kerangka baja. Sedangkan kubah yang ada di menara  berdiameter lima dan enam meter.

Di dalam masjid ada hiasan kaligrafi yang bertuliskan ayat-ayat Alquran, Asmaul Husna, dan nama empat kalifah utama dalam Islam. Kaligrafi ini terbuat dari tembaga yang dihitamkan agar terkesan berbobot dan memiliki makna yang kuat dari ayat-ayat tersebut. Bentuk tulisan dengan gaya Naski, Diwani, Riqah, Tsulus, dan Khufik. Gaya ini dimaksudkan agar menimbulkan cita rasa dan khayal seni untuk meluhurkan puja kepada Allah SWT.

(Baca: Mengintip Masjid Raya di Tengah Hutan Banjarmasin)

Kemudian pintu, karawang (ornamen Islami), dan teralis juga terbuat dari tembaga yang berbentuk relief berdasarkan seni ragam hias yang terdapat di Kalimantan. Pintu dibuat tidak rapat tetapi dihiasi dengan teralis yang terbuat dari tembaga dan tembus pandang.

"Desain karawang yang ada pada pintu utama, pintu samping, dan dinding dimaksudkan untuk memberikan keseimbangan antara 'rasa berat' yang ditimbulkan bangunan fisik, dan 'rasa ringan' yang ditimbulkan oleh sifat 'tembus pandang' dari ornamen karawang tersebut," ujarnya.

Sementara lampu hiasnya terdiri atas 17 unit gantungan dengan ribuan bola kaca tersusun dalam lingkaran berdiameter sembilan meter. Lampu hias yang berada di tengah-tengah ruangan ini juga memberi kesan 'rasa ringan' terhadap fisik bangunan. 

"Konsep estetika interior masjid ini dimaksudkan untuk menimbulkan rasa keagamaan yang lebih dalam,' katanya

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement