Sabtu 24 May 2025 20:00 WIB

Anugerah Syiar Ramadhan 2025 Digelar, Ini Deretan Pemenangnya 

Anugerah Syiar Ramadhan apresiasi tayangan berkualitas.

Anugerah Syiar Ramadhan apresiasi tayangan berkualitas.
Foto: Dok Istimewa
Anugerah Syiar Ramadhan apresiasi tayangan berkualitas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Anugerah Syiar Ramadhan 2025 digelar. Sejumlah pemenang nomine diumumkan dalam kegiatan penganugerahan kolaborasi tiga lembaga yaitu Kementerian Agama (Kemenag), Komisi Penyiaran Indonesia (KPI), dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) di Auditorium HM Rasjidi, Kantor Kemenag RI, Jumat (23/5/2025).

ASR tahun ini mengusung tema "Siaran Ramadhan untuk Meneguhkan Ketahanan Bangsa", dan merupakan gelaran ke-10 sejak pertama kali dihelat pada 2015. Acara tersebut disiarkan melalui kanal YouTube Bimas Islam TV, Media Center KPI Pusat, dan MUI TV.

Baca Juga

Sebanyak 21 kategori penghargaan diberikan, mencakup program televisi, radio, serta penghargaan khusus dari Kemenag dan MUI. Penghargaan khusus dari Kemenag diberikan kepada Dai 3T Inspiratif dan Moderat Milenial Agent (MMA) inspiratif.

Sementara, program televisi dinilai dalam 10 kategori, antara lain dakwah non-talkshow (ceramah dan kultum), talkshow, wisata budaya, hiburan religi, hingga iklan layanan masyarakat.

Untuk radio, terdapat enam kategori serupa. Sementara MUI memberi penghargaan pada program yang mendukung gaya hidup halal, ekonomi syariah, dan literasi digital Islami.

Acara itu dihadiri Wakil Presiden Republik Indonesia 2019-2024/Ketua Dewan Pertimbangan MUI Prof KH Ma’ruf Amin, Sekjen Kemenag Kamaruddin Amin, Sekjen MUI Amirsyah Tambunan, Asosiasi Lembaga Penyiaran, dan tamu undangan lainnya.

Acara tersebut juga disiarkan melalui kanal YouTube Bimas Islam TV, Media Center KPI Pusat, dan MUI TV.

Kiai Ma’ruf menegaskan pentingnya menjaga kualitas siaran selama Ramadhan. Dia menyebut, ASR 2025 merupakan hasil kolaborasi lintas lembaga dalam memperkuat pengawasan konten siaran yang sesuai dengan nilai-nilai keislaman.

BACA JUGA: Analis Militer: Tak Mudah Bagi Israel untuk Taklukkan Gaza!

“Kegiatan ini adalah kerja berjamaah. Bukan hanya MUI, melainkan juga Kemenag, KPI, bahkan Kemkomdigi yang ikut mengawal siaran Ramadhan. Pengawasan tidak cukup hanya lewat aturan, tapi juga melalui pemantauan langsung, agar Ramadhan tidak ternodai oleh siaran-siaran yang kontraproduktif dan tidak membawa kebaikan,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Agama Nasaruddin Umar diwakili Sekretaris Jenderal Kemenag, Kamaruddin Amin mengatakan, media dakwah mesti menjadi kompas moral yang mengarahkan transformasi sosial menuju masyarakat yang beretika dan bersolidaritas. Dikatakannya, Kemenag berupaya memperkuat ekosistem dakwah media yang moderat dan berdampak.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement