Kamis 03 Dec 2015 02:39 WIB

Zizi, Bocah Tunanetra Pemusik dan Penghafal Alquran

Rep: c33/ Red: Teguh Firmansyah
Tahun ini Alquran sudah diterjemahkan ke dalam sembilan bahasa daerah.
Foto:

"Jadi kalau belajar bermusik itu Zizi dengar satu lagu pada pagi hingga siang hari. Malamnya didengarkan secara lebih detail. Nah pagi keesokan harinya Zizi langsung sudah bisa memainkan instrumen lagunya," kenangnya.

Penampilan Zizi terbilang memukau pada pembukaan dan penutup program "Musik untuk semua" yang digagas Kedutaan besar Australia dengan Sekolah Luar Biasa (SLB-A) pembina yang terletak di jalan pertanian raya, Lebak Bulus, Jakarta Selatan pada Rabu (2/12) siang.

Lewat penampilan dalam program itu, Zizi yang baru menginjakan kaki di kelas satu SD mampu menunjukan kualitas dan kemampuan tunanetra di atas rata-rata.

Afifah sendiri berusaha membentuk Zizi sebagai sosok tangguh pemilik beragam keahlian.  Ia menginginkan Zizi dipandang setara dengan anak-anak lain yang tidak memiliki kebutuhan khusus. Sehingga ia merasa jika Zizi tidak memiliki kelebihan, maka anak pertamanya itu akan dipandang sebelah mata.

Meski begitu, ia menganggap usahanya meningkatkan kelebihan Zizi bukanlah pemaksaan. Zizi pun merasa nyaman karena kemampuan dan bakatnya dapat tersalurkan. Di sisi lain, Zizi memiliki indra pendengaran yang terbilang tajam hingga merasa terganggu ketika volume speaker terdengar terlalu keras.

Tak pelak, Zizi kurang menyukai jika bernyanyi langsung memegang mikropon. Hingga akhirnya, ibunya lah yang memegangkan mic itu untuk Zizi.

"Saya ingin Zizi bisa dipandang bukan dikasihani. Zizi bisa sampai seperti ini sekarang supaya orang-orang bisa menerima Zizi dengan bangga tanpa rasa kasihan," tegasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement