Ahad 29 Nov 2015 18:58 WIB

Dai Cilik Curi Hati Pengunjung Palestina Solidarity Day 2015

Rep: c25/ Red: Damanhuri Zuhri
Umat muslim mengibarkan bendera saat mengikuti hari perayaan Palestine Solidarity Day (PSD) di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (29/11). PSD merupakan peringatan sekaligus penolakan masyarakat atas tragedi pembagian Palestina berdasarkan PBB no 181, yang teru
Foto: Republika/Tahta Aidilla
Umat muslim mengibarkan bendera saat mengikuti hari perayaan Palestine Solidarity Day (PSD) di Istora Senayan, Jakarta, Ahad (29/11). PSD merupakan peringatan sekaligus penolakan masyarakat atas tragedi pembagian Palestina berdasarkan PBB no 181, yang teru

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penampilan seorang dai cilik berhasil mencuri perhatian para pengunjung Palestina Solidarity Day (PSD) 2015. PSD diselenggarakan di Istora Senayan, Ahad (29/11).

Fahrul Islam, seorang dai cilik yang tampil dalam Palestina Solidarity Day 2015, sukses membakar gelora semangat para pengunjung.

"Persamaan kecintaan seorang Muslim itu bagaikan jasad, apabila satu terluka yang lain pun merasakan sakitnya," ucap dai kelahiran Serang, 20 Maret 2011 tersebut.

Dai cilik yang akrab disapa Arul tersebut, merupakan seorang pelajar SMP Negeri 1 Cinangka, Banten. Ia telah merintis jalan menjadi dai sejak Taman Kanak-kanak (TK).

Sang ayah yang merupakan dai asal Serang, Dedi Suandi, mengajarkan Arul dengan memberikan sebuah teks, yang lantas Arul coba sampaikan secara lugas, jelas dan tegas.

Menurut Arul, menjadi dai bukanlah sekadar menekuni suatu pekerjaan, melainkan sebuah kewajiban. Mengingatkan umat Islam untuk melakukan kebaikan, merupakan prinsip yang wajib ia lakukan.

Maka itu, Arul berpesan untuk selalu melakukan perbuatan yang bermanfaat, khususnya kepada generasi muda yang seusianya.

"Jangan suka hura-hura, lebih baik harta yang dimiliki didonasikan untuk saudara-saudara di Palestina," kata Arul, yang langsung sukses meramaikan suasana PSD 2015.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement