REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Din Syamsuddin mengatakan, MUI akan membahas isu ISIS dan kelompok radikal lain. Hal itu sebagai upaya klarifikasi dan peningkatan pemahaman pada para anggota organisasi masyarakat yang tergabung dalam Dewan Pertimbangan MUI, termasuk kenapa ISIS tak pernah membahas Pelestina.
"Dipertanyakan mengapa ISIS tidak pernah mendukung Palestina," kata Din, Kamis (26/11).
Isu tersebut, kata Din, akan dibahas dalam sidang pleno Dewan Pertimbangan MUI selanjutnya. Pleno yang digelar sebulan sekali itu telah membahas etika ukhuwah Islamiyah pada pertemuan pertama dan terkini membahas soal bela negara.
Din mengatakan, di kalangan umat Islam Indonesia masih ada perbedaan kesimpulan terkait gerakan ISIS. Ia pun mempertanyakan pihak-pihak yang berada di belakang gerakan ekstrim tersebut. Sebab, hingga saat ini ISIS masih terus bertahan dan terus tumbuh.
Din mengatakan, aspirasi dan desakan agar digelar rapat pleno untuk membahas ISIS dan gerakan radikal lain cukup kuat. MUI, ujarnya, sebelumnya sudah memandang ISIS sebagai gerakan politik yang memanfaatkan dan menyalahgunakan agama untuk kepentingan tertentu.