REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Haji Khusus Umrah dan Inbound Indonesia (Asphurindo) KH Hafidz Taftazani mengakui pihaknya akan menggarap wisata religi di negeri ini karena potensinya besar.
Segmen pasarnya terutama adalah wisatawan dari Timur Tengah, kata KH Hafidz Taftazani, Kamis (26/11).
Selain pangsa pasarnya besar, wisata religi atau ziarah diharapkan pula dapat mendongkrak peningkatan kesejahteraan rakyat Indonesia.
"Selama ini warga Indonesia dengan perjalanan umrah dan haji dikesankan sebagai menghabiskan devisa. Namun, kesan itu harus dibalas, justru asosiasi ini ingin pula mendatangkan devisa," kata Hafidz.
Ada beberapa poin keputusan musyawarah kerja yang harus dilaksanakan dan menjadi agenda penting Asphurindo. Selain menggarap wisata religi, juga melakukan sertifikasi halal bagi penyelenggaraan umrah dan bersinergi dengan koperasi untuk memberdayakan sumber daya anggota asosiasi.
Wisata religi, menurut dia, sudah harus digarap mulai awal tahun depan. Karena itu pihaknya secepatnya melakukan pendekatan dengan seluruh pemangku kepentingan pariwisata.
“Asphurindo harus menjadi pionir sebagai wisata bercorak Islam dengan mendatangkan wisatawan Timur Tengah ke Tanah Air,” katanya.
Hafidz mengakui, Asphurindo ke depan tak akan melulu menggarap segmen penyelenggaraan ibadah haji khusus dan umrah setiap tahun, tetapi penting pula memperkenalkan wisata ziarah atau religi. Sekaligus pula memperkenalkan peradaban Islam Nusantara yang Rahmatan Lil Alamin, Islam yang mengangkat kasih sayang dan kedamaian.